Julukan sebagai kota seni dan budaya bukan diberikan secara sembarangan. Banyak seniman besar Tanah Air berasal dari Yogyakarta. Selain itu, penduduk lokal juga mampu menjaga kebudayaannya.
Hal ini yang menjadi alasan PT Brother Internasional Sales Indonesia mengadakan Brother Cultural Amazing Race di Yogyakarta selama tiga hari, 8-10 Maret 2017. Selain menikmati pesona wisata di sana, para peserta diajak mengenal dan mempelajari kebudayaan Yogyakarta.
"Kita juga mempertimbangkan konsep cultural ini, bukan konsep asal. Jadi (peserta) bisa merasakan langsung kebudayaan di sini, seperti membuat batik," ujar Digital Marketing and PR Eksekutif PT Brother Internasional Sales Indonesia Andre Arlis Chouwanto di Yogykarta, Kamis, 9 Maret 2017.
Sebanyak 30 peserta hadir dalam amazing race tersebut. Selain berwisata, para peserta diajak menjajal langsung beberapa produk Brother yaitu mesin jahit, printer, scanner, dan P-touch untuk membantu peserta dalam menyelesaikan misi.
Peserta bersama rombongan Brother tiba di Yogyakarta pada Rabu, 8 Maret 2017. Perkenalan dan berbagai persiapan didiskusikan pada hari pertama. Kemudian amazing race dilaksanakan pada keesokan harinya, Kamis 9 Maret 2017. Peserta terbagi dalam lima kelompak dengan masing-masing anggota enam orang beserta satu orang pendamping dari tim Brother.
Setiap kelompok dibagikan empat amplop yang terdiri atas dua misi, uang saku sebesar Rp500 ribu, dan amplop terakhir berisi nomor panitia jika kelompok mengalami kendala serius atau tersesat. Misi pertama, peserta wajib mendatangi wilayah Alun-alun Selatan dan misinya berlomba mengadu ketangkasan dalam mengayuh becak.
Peserta Brother Cultural Amazing Race
Misi berikutnya adalah peserta menyusuri wilayah kampung Taman Sari. Peserta mendapat petunjuk untuk menemukan Rumah Sanggar Batik. Di sana, setiap peserta berkesempatan merasakan langsung bagaimana membatik. Setiap peserta mendapat canting dan kain putih dengan tulisan Brother. Kemudian, peserta menggunakan canting tersebut untuk mewarnai tulisan Brother.
Selain itu, kain tersebut diberi motif sesuai selera peserta. Lantaran kain tersebut masih belum rapi, peserta harus untuk merapikan menggunakan mesin jahit Brother Innov-is 980D. Untuk menggunakannya, mudah. Berbekal teknologi modern, menjahit dengan Brother Innov-is 980D tidak perlu bersusah payah menginjak pedal. Soal keakuratan jahitan, Brother Innov-is 980D memberikan kualitas baik.
Mesin jahit Brother Innov-is 980D (Foto:Metrotvnews.com/Gervin Nathaniel Purba)
Keunggulan lainnya dari Brother Innov-is 980D ini adalah dapat dihubungkan dengan laptop dan PC. Ini menjawab tantangan masa kini di mana pola jahitan bisa dipilih melalui LCD layar sentuh yang terdapat pada mesin jahit tersebut. Bagi yang gemar menjahit, Brother 980D mampu menjawab kebutuhan Anda ketimbang menggunakan mesin jahit tradisional.
Berlanjut pada misi berikutnya, setiap peserta mengunjungi sebuah toko wayang kulit di kampung Taman Sari. Setiap peserta wajib memilih wayang berdasarkan petunjuk dalam misi. Wayang yang dimaksud adalah wayang Ratih, Kamajaya, Wisnu Yogyakarta, Kumba Karna, dan Antareja.
Saat semua wayang terkumpul, setiap kelompok wajib memotretnya, kemudian mencetak hasil foto menggunakan mesin printer Brother HL-4570CDW. Uniknya, untuk mencetak bisa melalui aplikasi sehingga tidak perlu panik jika tidak ada komputer maupun laptop. Aplikasi bernama Brother iPrint and Scan bisa diunduh secara gratis melalui Appstore dan Playstore.
Mesin scanner Brother ADS-2600We (Foto:Metrotvnews.com/Gervin Nathaniel Purba)
Jika sudah diunduh, langkah selanjutnya adalah menghubungkan aplikasi dengan mesin printer. Jika ingin prosesnya cepat, dianjurkan menggunakan jaringan WiFi. Lalu, buka galeri dan pilih foto, kemudian pilih print. Inovasi ini sangat mendukung digunakan untuk perkantoran. Selain keunikannya mencetak melalui ponsel, stok tinta dan pengaturan juga bisa dipantau dan diatur via ponsel pintar.
Tidak hanya mencetak, peserta juga berkesempatan untuk men-scan foto wayang melalui mesin scanner Brother ADS-2600We. Selain pilihan tujuan penyimpanan hasil pindai, penggunanya dapat menemukan tampilan jam dan penanggal digital pada layar sentuh berwarna 9,3 cm. Di sisi kanan layar sentuh, terdapat tombol back, home, dan cancel yang tersusun rapi dari atas ke bawah. Ketiga tombol tersebut hadir dengan ikon yang mewakili fungsinya. Meski mengusung desain sederhana, scanner Brother ini hadir dengan dimensi tebal dan cukup besar, dengan bobot yang cukup berat.
Misi selanjutnya adalah membeli bahan perlengkapan untuk pentas pada Jumat, 10 Maret 2017. Akhirnya, tim memutuskan membeli celana kain batik untuk mempresentasikan salah satu ciri khas Yogyakarta. Celana tersebut akan diberi label menggunakan Brother P-touch. Ini adalah mesin portable yang berfungsi untuk membuat label pada produk.
Brother P-touch (Foto:Metrotvnews.com/Gervin Nathaniel Purba)
Label yang dihasilkan dari mesin P-touch ini tahan lama dan kuat, meskipun terciprat oleh berbagai macam zat kimia. Melalui mesin P-touch, Brother hendak menyasar industri kesehatan dengan menawarkan produk tersebut ke sejumlah rumah sakit.
"Kita targetnya bukan hanya dengan printer, melainkan printer label. Hal ini berkaca dari kebutuhan customer khususnya di laboratorium yang membutuhkan label obat. Label kita kuat dari bahan-bahan kimia karena sudah mengkemas label khusus seperti itu. Tahan zat kimia dan sudah teruji di laboratorium. Jadi mau kena zat kimia dan diamplas, enggak akan hilang," jelasnya.
Brother Cultural Amazing Race diselenggarakan dengan tujuan memberikan apresiasi kepada jurnalis media dan para blogger yang memiliki andil dalam memperkenalkan produk-produk Brother kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, setiap peserta dapat merasakan langsung bagaimana menggunakan produk-produk unggulan dari Brother dengan harapan dapat membagi pengalaman kepada masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
