Kerja sama ini, diakui Polytron, menjadi bentuk upayanya untuk memastikan bahwa konsumennya mendapatkan perangkat komunikasi yang memenuhi standar kualitas kelas dunia. Kerja sama ini diklaim menjadi salah satu wujud konsistensi Polytron dalam meningkatkan kualitas produknya.
Selain dengan Google, Polytron menyebut juga bekerja sama dengan rumah desain asal Taiwan bersertifikasi internasional, untuk menjalankan tahapan pengujian hardware dan software yang ketat, yang telah diterapkan pada Polytron Prime 7S.
"Prime 7S harus melalui proses Incoming Quality Control (IQC) yang mengacu pada Military Standard MIL STD-105. Dalam proses kontrol, semua komponen harus menjalani sampling test guna memastikan semua komponen yang masuk ke gudang berkualitas bagus," ujar Polytron pada keterangan pers yang diterima Metrotvnews.com.
Polytron juga menyebut, ketika masuk ke line produksi, Prime 7S harus melewati tahap-tahap perakitan untuk dilakukan pemeriksaan pada seluruh fiturnya, diantaranya PCBA, Display, TP, mikrofon, speaker, receiver, earphone, charger, battery, kamera, kualitas casing, sampai ke kerapatan casing.
Untuk memastikan kualitas dan fungsionalitas fitur komunikasi dan konektivitas, Prime 7S harus melalui tes RF NETWORK dan CONNECTIVITY. Pada fase ini, fungsi 2G/3G/LTE/GPS/BT/Wifi/NFC/IR di tes kembali dengan peralatan wireless instrument Rohde&Schwarz dan RF Shield BOX Rohde&Schwarz berstandar international.
Ponsel cerdas ini juga mengunggulkan kemampuan memotret berkat dukungan kamera belakang 16MP dengan fitur ISOCELL dan dual-tone flash, serta Phase Detection Auto-Focus Technology (PDAF), diklaim mampu motret obyek dengan kecepatan 0,3 detik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id