"Polytron optimis menghadapi persaingan di ranah smartphone ini, karena kami memiliki pemahaman lebih baik tentang kebutuhan pasar di Indonesia. Pemahaman lebih baik ini salah satunya kami wujudkan pada FiraOS ini," ujar Tekno Wibowo, Marketing Director PT Hartono Istana Teknologi.
Selain sebagai wujud pemahaman akan kebutuhan konsumen Indonesia, jelas Tekno, FiraOS juga menjadi strategi pembeda produk Polytron dengan produk dari merek lainnya. FiraOS juga disebut akan menjadi landasan pembeda Polytron di masa depan, yang lebih menyasar inovasi di bidang yang lebih sederhana terlebih dahulu.
Kehadiran perangkat komunikasi asal negeri tirai bambu, Tiongkok, juga diakui Tekno tidak mempengaruhi penjualan ponsel cerdas Polytron secara signifikan. Tekno juga menyebut bidang smartphone berkontribusi sebesar 5 persen dari total keuntungan secara keseluruhan pada 2015, yang diakuinya meningkat dari tahun 2014.
Untuk saat ini, Polytron menyebut akan terfokus untuk mengedukasi konsumen terkait dengan spesifikasi dan fitur pendukung ponsel cerdas. Tekno mengungkap, spesifikasi yang tinggi juga harus didukung oleh fitur yang bermanfaat untuk konsumen.
Menurutnya, perangkat dengan spesifikasi tinggi namun berbekal fitur yang tidak sesuai kebutuhan konsumen akan menjadi sia-sia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id