Foto: Sirclo
Foto: Sirclo

Ciptakan Sinergi Pelaku E-Commerce untuk Dongkrak Ekonomi Digital

Mohamad Mamduh • 24 Juli 2024 10:55
Jakarta: Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-11, Sirclo mengadakan acara Insights Webinar yang bertajuk “Reflecting on a Decade, Envisioning E-Commerce Synergies” pada Selasa 16 Juli 2024.
 
Acara ini menghadirkan diskusi panel antara pemangku kepentingan dalam ranah e-commerce Indonesia, di antaranya Rifan Ardianto (Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia), Adrie R. Suhadi (Managing Director, NielsenIQ dan GfK Indonesia), dan Brian Marshal (Founder dan Chief Executive Officer, Sirclo) untuk membekali para peserta dengan pemahaman mendalam tentang situasi e-commerce terkini serta potensi ke depannya.
 
Brian Marshal, CEO & Founder Sirclo, menyatakan dngan lanskap ekonomi dan e-commerce Indonesia yang kian dinamis, kami menyadari pentingnya memberikan wawasan yang relevan guna mendorong pertumbuhan pelaku usaha dalam sektor digital.
 
"Selaras dengan tiga semangat kami dalam 11 tahun perjalanan Sirclo, yaitu Reflection, Visionary, dan Synergy, kami berharap Sirclo Insights Webinar dapat menjadi wadah bersinergi, bertukar pengetahuan, dan mampu merangkul setiap pemangku kepentingan untuk memanfaatkan potensi dari pertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang begitu besar.”
 
Prospek Pertumbuhan Sektor E-Commerce Bagi Perekonomian Nasional
Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal pertama 2024 sebesar 5,11% (YoY) dengan nilai inflasi 2,84% (YoY) pada Mei 2024. Menurut Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, capaian ini tetap terjaga baik meskipun kondisi perekonomian global saat ini cenderung melemah akibat tekanan gejolak pasar keuangan, serta berbagai risiko dari tensi geopolitik.
 
Dalam misi mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, pertumbuhan ekonomi harus bisa didorong di kisaran 6-7% disertai Gross National Income (GNI) per kapita menjadi USD30.300.

Pada tahun 2023, pemerintah meluncurkan Visi Indonesia Digital 2045 (VID 2045) sebagai strategi konkret untuk mencapai Indonesia Emas 2045, dengan fokus membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan. Pertumbuhan ekonomi digital sendiri menjadi salah satu tujuan dari VID 2045.
 
Rifan Ardianto, Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa, Kementerian Perdagangan RI menyatakan, jika dilihat dari pemetaan VID 2045, sektor industri perdagangan dan retail di Indonesia sudah memasuki level maturitas digital dalam kategori advanced dibandingkan sektor industri lainnya, karena segala proses di dalamnya telah memanfaatkan teknologi digital.
 
"Transformasi digital ini membawa nilai Ekonomi Digital Indonesia hingga 82 miliar dolar Amerika pada tahun 2023, di mana Indonesia menguasai 40% transaksi di ASEAN. Kami rasa potensi yang luar biasa ini harus tetap dijaga dan menjadi prioritas bersama agar skala pertumbuhannya semakin signifikan, terutama terhadap kontribusi perekonomian nasional.”
 
Catatan pertumbuhan dalam sektor ini juga berbanding lurus dengan temuan NielsenIQ, perusahaan yang bergerak di bidang pengukuran dan analisis data global, di mana tingkat penjualan dalam pasar daring tumbuh 37% dari tahun 2022 ke 2023.
 
Adrie R. Suhadi, Managing Director, NielsenIQ dan GfK Indonesia, mengatakan, hasil riset menunjukkan bahwa responden memiliki beberapa alasan utama mengapa mereka memilih berbelanja online, yaitu harga lebih murah (79%), kemudahan dalam proses pembayaran (53%), dan daya tarik produk yang tersedia (52%).
 
"Kategori yang diminati pelanggan saat berbelanja online didominasi oleh Fashion, Cosmetic, Transportation, dan Travel. Data ini menggambarkan bagaimana belanja online memberikan banyak kemudahan dan ragam pilihan produk bagi konsumen.”
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan