Solusi tersebut termasuk literasi finansial, edukasi kesehatan mental, kemampuan dasar, dan platform aktivitas ekstrakurikuler. Kelompok ke-sembilan ini terdiri dari startups dari Swiss, Indonesia, Malaysia, India, Pakistan, Dubai, dan Singapura.
“Sebagai akselerator edutech pertama Singapura, kami berkomitmen untuk ekosistem startup dinamis untuk inovator generasi selanjutnya. Tidak diragukan, ranah edutech global secara kolektif berevolusi sejak puncaknya di tahun 2021, saat nilai pendanaan diperkirakan mencapai USD20,1 miliar pada tahun 2021,” ujar Managing Director EduSpaze Alex Ng.
Ng menambahkan bahwa nilai pendanaan pada tahun 2021 lalu tersebut merupakan peningkatan signifikan sebesar 34 persen dari tahun 2020. Sementara itu, ranah startup global di wilayah SEA disebut Ng menjadi saksi dari perlambatan pendanaan.
Kendati demikian, Ng berkomentar bahwa EduSpaze meyakini potensi edutech dan pentingnya peran industri ini dalam berkontribusi pada kesuksesan ekosistem. Dengan perkembangan dunia pendidikan di Asia Tenggara yang masih relatif baru, EduSpaze menilai semakin banyak startup di bidang pendidikan yang menawarkan solusi pembelajaran di luar K12 dan akademisi tradisional, menjadi keunggulan kelompok kesembilan pihaknya.
Sebagai informasi, program akselerator edutech EduSpaze berdurasi selama tiga bulan ini menawarkan kesempatan untuk startup, menyediakan pendanaan awal, dan akses ke jaringan regional mapan dari sekolah, universitas, mentor dan investor dalam lansekap edutech.
Inisiatif teknologi pendidikan yang diluncurkan oleh Spaze Ventures pada tahun 2019, EduSpaze kini menjadi akselerator teknologi pendidikan pertama dan terkemuka di Singapura yang didukung oleh Enterprise Singapore.
Melalui berbagai upaya yang dilakukan, EduSpaze mengusung misi untuk mengembangkan ekosistem dinamis yang memenuhi kebutuhan pendidikan di Singapura dan kawasan Asia Tenggara lebih luas.
Program akselerator ini ditujukan EduSpaze untuk menciptakan lingkungan kondusif bagi startup baru untuk memperluas operasi mereka, memfasilitasi pertumbuhan signifikan selama periode tiga bulan, dan menawarkan pendanaan awal hingga USD500.000 (Rp7,9 miliar), serta peluang untuk berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dan pelaksanaan proyek percontohan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
