"Migrasi sistem kini jauh lebih cepat," kata Managing Director AWS untuk ASEAN, Jeff Johnson, dalam acara AWS Re:Invent 2025, Las Vegas, Amerika Serikat, Senin, 1 Desember 2025.
Dikutip dari keterangan resmi AWS, layanan ini sudah mendukung transformasi untuk segala jenis sistem. Mulai kode, API, framework, runtime, hingga bahasa pemrograman internal perusahaan. Termasuk aplikasi Windows lama, VMware, hingga mainframe.
Dengan agentic AI, modernisasi penuh bisa dilakukan terhadap full-stack Windows, mencakup aplikasi .NET, database SQL Server, antarmuka pengguna, hingga lapisan deployment.
Penggunaan transform ini diklaim bisa dipercepat hingga lima kali dibanding metode manual.
Jeff menyebut Biaya pemeliharaan dan lisensi yang biasanya membebani perusahaan dapat ditekan hingga 70 persen.
Layanan ini disebut tidak hanya cocok untuk sistem yang umum, tetapi juga mendukung transformasi terpersonalisasi. Termasuk kode atau aplikasi dengan bahasa atau framework milik perusahaan sendiri.
AWS menyebut transformasi ini bisa dilakukan secara otomatis, berulang, dan konsisten. Tentutnya dengan tingkat kualitas tinggi.
Beberapa perusahaan besar disebut sudah memanfaatkan AWS Transform. Contohnya, Air Canada yang berhasil memodernisasi ribuan fungsi Lambda dalam hitungan hari. Penggunaan AWS Transform menghasilkan efisiensi waktu dan biaya hingga 80 persne dibanding migrasi manual.
Sementara itu, perusahaan perangkat lunak global seperti QAD menyatakan transformasi yang tadinya butuh dua minggu kini bisa selesai dalam tiga hari. Efisiensi ini disebut sudah menghemat ribuan jam kerja developer setiap tahunnya.
Dengan pembaruan ini, AWS Transform menawarkan jalur cepat dan efisien bagi perusahaan untuk melepaskan diri dari beban tech debt. Perusahaan-perusahaan bisa mengadopsi teknologi cloud-native dan fokus mengalirkan sumber daya kepada inovasi ketimbang pemeliharaan sistem lama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
