Tren Cloud Computing bersama Akamai Technology.
Tren Cloud Computing bersama Akamai Technology.

Tren Cloud Computing 2025 Versi Akamai

Mohamad Mamduh • 06 Desember 2024 14:21
Jakarta: Pada 5 Desember 2024, Akamai Technology menggelar webinar yang membahas tren cloud computing terkini di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ), termasuk Indonesia. Acara ini menyoroti bagaimana adopsi teknologi awan terus meluas di berbagai sektor, menghadirkan solusi inovatif dan efisiensi operasional bagi bisnis dalam menghadapi tantangan digital yang semakin kompleks.
 
Di era digital yang terus berkembang, cloud computing telah menjadi fondasi utama transformasi teknologi modern. Adopsi teknologi ini semakin luas di berbagai sektor, mengubah cara bisnis beroperasi sekaligus membuka peluang baru untuk inovasi dan efisiensi. Perkembangannya terus mendorong integrasi yang lebih dalam antara teknologi, data, dan layanan, menjadikannya elemen kunci dalam kemajuan global.
 
Jay Jenkins, CTO Cloud Computing di Akamai, memaparkan pandangannya tentang peluang besar dan tantangan cloud computing di kawasan APJ, termasuk Indonesia. Dalam presentasinya, ia menyoroti tren multi-cloud, tekanan biaya yang meningkat, serta peran besar AI dalam transformasi digital di kawasan ini.

Gartner memperkirakan pengeluaran global untuk cloud mencapai USD1 triliun pada 2027, sementara 50% perusahaan di APJ akan bermitra dengan penyedia cloud untuk mendukung teknologi AI generatif. Jay juga menekankan pentingnya adaptasi arsitektur cloud untuk menghadirkan layanan lebih dekat ke pengguna dan perangkat.
 
Model komputasi terpusat yang telah mendominasi selama dekade terakhir kini perlu berkembang untuk menghadapi tantangan baru. Latensi tinggi, kurangnya privasi, dan ketangguhan menjadi hambatan utama. Solusinya adalah transisi menuju arsitektur cloud native, yang membuat aplikasi lebih portabel antar penyedia cloud dan memungkinkan distribusi komputasi ke edge, mendekat ke pelanggan dan sumber data. 
 
Dengan pendekatan ini, aplikasi real-time menjadi lebih responsif, didukung oleh jaringan CDN dan edge yang telah lama hadir, seperti yang dimulai Akamai. Aplikasi edge native kini membutuhkan kemampuan komputasi dan data full-stack di edge untuk memenuhi kebutuhan baru ini.
 
Akamai memperluas kapabilitas edge computing untuk mendukung aplikasi canggih seperti AR, VR, dan IoT. Dengan pendekatan komputasi terdistribusi dan multi-cloud, Akamai menawarkan platform terbuka yang memprioritaskan portabilitas, memungkinkan pelanggan memanfaatkan jaringan global tanpa terikat pada penyedia tunggal.
 
Mengacu pada pengalaman 25 tahun di bidang CDN, Akamai kini mengintegrasikan layanan core, distributed, dan edge compute untuk menghadirkan komputasi lebih dekat ke pengguna dan sumber data, membuka peluang baru dalam efisiensi dan penghematan biaya.
 
Sejak mengakuisisi Linode, Akamai telah menggandakan wilayah komputasi intinya dan menambah 10 region komputasi terdistribusi baru, termasuk di Jakarta dan sejumlah kota di Indonesia seperti Bandung, Surabaya, hingga Makassar. Dengan lokasi yang mendekat ke pengguna, Akamai menghadirkan latensi rendah dan akses internet yang lebih inklusif, mendukung kebutuhan lokal dan aplikasi berbasis AI.
 
Dalam bidang games dengan GPU RTX 4000, mereka menawarkan solusi AI generatif yang efisien dengan biaya lebih rendah, memperkuat posisi Akamai dalam komputasi terdistribusi dan teknologi edge.
 
Onno W. Purbo, pakar telematika dan Rektor STTS, menyoroti pesatnya pertumbuhan cloud computing di Indonesia. Pasar ini diproyeksikan tumbuh dari USD2,13 miliar pada 2024 menjadi USD4,21 miliar pada 2029 dengan CAGR 14,52%. Tren utama meliputi adopsi hybrid cloud, penerapan di sektor BFSI, kesehatan, dan ritel, ekspansi layanan public cloud, investasi teknologi global, serta dukungan pemerintah. Dengan langkah ini, Indonesia semakin menonjol dalam lanskap cloud computing Asia Tenggara.
 
 "Kemampuan cloud, baik privat maupun publik, menjadi kunci untuk memanfaatkan AI secara optimal, terutama dalam pengembangan kota pintar," ujar Jay Jenkins.
 
(Agapytus Edvaldo Sugiharto)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan