NY Times melaporkan, kendaraan Uber tersebut berkendara dalam mode kemudi otomatis, meski dengan pengendara dibalik kemudinya. Menurut Tempe Police Department, kecelakaaan tersebut tidak disebabkan oleh pengendara tersebut.
SUV bermerek Volvo XC90 yang digunakan Uber tertabrak kendaraan lain saat pengemudi kendaraan lain tersebut gagal menghindari kendaraan tersebut. Tabrakan tersebut menyebabkan kendaraan Uber bergulir ke sisi jalan. Kecelakaan ini telah dikonfirmasi oleh perwakilan Uber, Chelsea Kholer, dan menyebut pengendara kendaraan tidak mengalami luka serius.
Kohler juga menyebut Uber menghentikan pengujian kendaraan nirsopirnya di Arizona untuk sementara waktu, dan menunda perilisan hasil investigasi kecelakaan tersebut. Kohler juga menambahkan Uber juga menghentikan pengujian kendaraannya tersebut di sejumlah wilayah lain, seperti Pittsburgh dan San Fransisco.
Insiden yang dialami salah satu proyek terbesar Uber tahun ini terjadi saat perusahaan layanan transportasi online ini tengah menghadapi masa sulit. Selama dua bulan terakhir, Uber juga dihadapkan oleh sejumlah krisis akibat budaya kerja dan praktik bisnis Uber.
Di tengah permasalahan yang dihadapinya, Uber juga harus menelan pil pahit setelah Presiden atau COO Uber, Jeff Jones, memutuskan mundur. Jones dilaporkan mengambil keputusa untuk mundur akibat munculnya berbagai kontroversi terkait Uber.
Tidak hanya budaya perusahaan yang dinilai bermasalah, Uber juga harus menghadapi laporan baru terkait perjalanan pegawai Uber ke bar yang menyediakan layanan wanita panggilan.
Kejadian pada 2014 ini mendorong pegawai wanita protes pada divisi personalia, dan terekspos ke media setelah Uber meminta para mantan karyawannya untuk berbohong jika ditanya tentang kejadian tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
