"Teknologi ini memiliki dua tujuan, pertama untuk mengoptimalkan jaringan 4G LTE Advanced Smartfren, sekaligus sebagai persiapan infrastruktur untuk menyambut datangnya era 5G," ujar Chief Technology Officer Smartfren, Christian Daigneault, saat ditemui di kantor Smartfren hari ini, Senin (16/1/17), di BSD.
Dengan dukungan teknologi ini, Smartfren mengklaim pelanggannya dapat merasakan kecepatan jaringan yang lebih cepat dan lebih stabil, jika dibandingkan dengan tanpa dukungan teknologi tersebut.
Selain itu, Smartfren dan ZTE juga menyebut teknologi memungkinkan cakupan jaringan menjadi lebih luas. Teknologi Massive MIMO memungkinkan pelanggan dalam gedung hingga ketinggian 30 lantai atau 100 meter, dan area seluas 5 km, dapat menikmati jaringan tersebut.
Belum tersedia banyak perangkat pendukung, Daignault juga menyebut, teknologi ini tetap dinikmati oleh pelanggan. Namun, pada perangkat yang telah mendukung teknologi ini sepenuhnya, pelanggan diklaim dapat menikmati kecepatan hingga 400Mbps.
Selain cakupan wilayah lebih luas, konektivitas lebih cepat dan stabil turut membantu menghemat daya perangkat pengguna. Teknologi Massive MIMO ini awalnya diciptakan untuk metode TDD, dan kini juga dapat dimanfaatkan oleh metode FDD.
Teknologi ini juga diklaim tidak membutuhkan sistem antena pendistribusian serta terminal tambahan, untuk dapat menyuguhkan keunggulan jaringan yang ditawarkannya.
Hingga saat ini, teknologi telah diimplementasikan di tiga lokasi, satu di Jakarta dan dua di Surabaya. Smartfren berencana mengimplentasikan teknologi ini hingga di 100 lokasi lain hingga kuartal ketiga tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
