Presiden Joko Widodo saat membuka sesi ketiga KTT G20 di Bali November lalu menyebutkan potensi kerugian kejahatan dunia maya terhadap ekonomi dunia bisa mencapai USD5 triliun atau Rp78.096 triliun pada 2024 mendatang.
Sejak didirikan, Protergo terus berkomitmen untuk memperkuat keamanan siber dan melindungi Indonesia dari berbagai ancaman siber dengan memaksimalkan talenta lokal. Menyambut tahun baru 2023, kinerja Protergo diklaim mengalami perkembangan yang signifikan. Protergo mengaku telah dipercaya oleh lebih dari 100 klien korporat lintas bisnis.
“Kami telah membangun segmen layanan yang kuat dalam 3 tahun terakhir dan mengembangkan lebih dari 150 talenta lokal dalam keamanan siber. Kita harus bergerak sekarang untuk mengembangkan produk inovatif untuk sektor keamanan siber yang dapat diekspor ke luar negeri," kata Marco Cioffi, Co-Founder Protergo Siber Sekuriti.
Tahun ini, Protergo telah mengantongi sertifikat CREST. Sertifikasi CREST adalah akreditasi yang menetapkan standar profesional untuk pengujian penetrasi. Sertifikasi CREST diakui di seluruh dunia oleh industri jasa profesional dan pembeli sebagai indikasi terbaik dari pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi.
“Serangan siber masih menjadi musuh yang harus kita lawan bersama. Sepanjang tahun 2022, Protergo berhasil mendeteksi dan memblokir lebih dari 100.000 serangan siber. Tidak hanya itu, serangan seluler meningkat secara dramatis pada tahun 2022. Protergo saat ini mendeteksi dan memblokir 15.000 serangan per hari dan menyadari bahwa dalam 6 bulan terakhir, ancaman seluler telah meningkat secara eksponensial.” tambah Marco.
Beberapa tantangan dunia maya lainnya seperti kebutuhan alat kolaborasi untuk meningkatkan keamanan dunia maya, perlu melindungi sistem cloud, manajemen terintegrasi keamanan siber atau DevSecOps.
"Indonesia memiliki lebih dari 260 juta penduduk, oleh karena itu kita harus memanfaatkan ini untuk membangun sektor layanan yang kuat. Selain itu, kita harus mulai mengembangkan perangkat lunak keamanan siber sendiri untuk perlindungan nasional."
"Kami telah mengembangkan Sentinel – perangkat lunak perlindungan keamanan siber pertama untuk aplikasi seluler dan sekarang kami meluncurkan Vigo – pemindai keamanan siber pertama yang khusus berfokus untuk infrastruktur digital Indonesia,” pungkas Marco.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id