Jaringan ini berbekal teknologi berkecepatan hingga 100G per untuk mendukung FiberStar.
Dukungan teknologi berkecepatan 100G per wavelength tersebut akan dimanfaatkan FiberStar untuk meyediakan jaringan quad play dengan layanan telekomunikasi triple-play. Kehadiran jaringan tersebut dipercaya Nokia, dapat mengakomodasi kebutuhan bandwith di daerah Jawa dan Bali dengan trafik tinggi.
"Eksistensi kuat kami di Indonesia dan rekam jejak produk yang bagus memberikan FiberStar sarana untuk memberikan bandwidth tertinggi dan mempercepat penyediaan layanan baru. FiberStar dapat menggunakan penggunaan ini sebagai titik awal dengan teknologi 100G yang dapat ditingkatkan ke depannya menjadi 400G dan seterusnya," ujar Head of Indonesia Nokia, Robert Cattanach.
Kerjasama untuk menghubungkan pulau Jawa dan Bali menjadi bagian dari komitmen FiberStar untuk memperluas cakupan fiber optik di lebih banyak kota di Indonesia hingga 2019. Bentuk bantuan Nokia pada komitmen FiberStar ini melalui optimalisasi jaringan untuk kapasitas tertinggi dengan biaya per bit terendah.
Kesepakatan antara keduanya juga termasuk pemeliharaan layanan selama lima tahun, untuk menjamin kinerja jaringan terbaik. Sementara itu, Nokia mengklaim dirinya sebagai perusahaan pertama yang menghadirkan jaringan single carrier koheren 100G komersial di pasar, pada tahun 2010, serta antarmuka 100G/200G pertama yang dapat diprogram pada 2013.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
