Bukan soal performa dalam perjalanan, topik yang ingin kami angkat adalah sistem antarmukanya yang secara umum sangat berbeda dengan mobil dengan bahan bakar fosil. Hyundai Ioniq 5 secara jelas membuktikannya. Berikut pengalaman singkat terkait antarmuka pintar Ioniq 5 dalam berkendara selama 10 hari.
Layar utama dashboard Ioniq 5 punya antarmuka yang lebih eksklusif. Di dalamnya sudah tertanam sistem operasi khusus, yang menyediakan beberapa menu esensial. Tampilannya dibuat simpel dan menggunakan elemen warna hijau dan biru agar terasa kalem. Sebelum mengakses menu, layar ini akan menampilkan status baterai dan penampakan mobil secara umum. Kemudian ada juga tampilan peta secara singkat serta tanggal dan waktu terkini.
Begitu kita menggeser layar, akan tampil beberapa menu yang mungkin belum pernah ditemui pengguna mobil pada umumnya. Menu EV menampilkan status baterai serta jarak stasiun pengisian baterai mobil listrik terdekat. Kemudian ada Qibla, yang otomatis menampilkan arah kiblat ketika ingin menunaikan salat dalam perjalanan.
Kemudian ada pengaturan posisi kursi dan suhunya. Menu unik lainnya adalah voice memo, yang memungkinkan kita meninggalkan pesan suara untuk orang lain pada waktu terpisah. Lalu ada mode Valet yang fokusnya melindungi informasi pribadi ketika mobil dipakai orang lain. Menu yang paling dibutuhkan pengguna tentu saja ada, yaitu peta dan navigasi. Perlu diingat bahwa antarmuka ini tidak menyediakan pilihan instalasi aplikasi pihak ketiga.
Terkait konektivitas dengan smartphone atau HP, Hyundai Ioniq 5 telah menyediakan koneksi Bluetooth. Begitu terhubung, sistem operasi mobil ini akan meminta akses nomor kontak dan file audio yang bisa diputar lewat player bawaan.
Dengan begitu, kita bisa menerima panggilan telepon dan memutar musik yang tersimpan di smartphone. Untuk penggunaan Android Auto atau Apple Carplay, kita harus menghubungkan HP via kabel USB. Saat terhubung, Ioniq 5 secara otomatis mendeteksi dan langsung memproyeksikan antarmuka Android di layar.
Cara penggunaan Android Auto atau Apple Carplay ini mungkin masih terbatas. Saya sendiri adalah pengguna Android Auto, yang utamanya mengakses peta dan memutar musik via Spotify, hingga menerima panggilan telepon. Namun, sistem bawaan Hyundai Ioniq 5 masih menyediakan fitur esensial yang biasa digunakan. Ini membuat adaptasi penggunaannya menjadi lebih cepat.
Setelah membahas antarmuka interior, Hyundai Ioniq 5 juga bisa terhubung dengan aplikasi Bluelink. Begitu terpasang di smartphone, kita akan diminta mendaftarkan akun dan melakukan verifikasi nomor HP serta email. Secara umum, Bluelink menampilkan status dan pengaturan kendaraan yang cukup spesifik. Untuk mobil listrik akan tampil sisa jarak tempuh dan penjadwalan pengisian daya.
Lebih canggihnya lagi, kita bisa membuka atau mengunci pintu mobil, hingga menyalakan lampu atau klakson. Posisi mobil juga bisa langsung dipantau lewat aplikasi ini. Dalam pemanfaatannya, satu mobil bisa terhubung ke lebih dari satu akun Bluelink, yang aksesnya bisa dibuka oleh pengguna utama unit mobil.
Secara keseluruhan, pengalaman penggunaan sistem pintar pada Hyundai Ioniq 5 tergolong komprehensif dan lengkap. Pengoperasiannya juga sangat mulus, termasuk saat transisi ketika berganti menu secara cepat. Meskipun tidak bisa menginstal aplikasi pihak ketiga, ia telah menyediakan serangkaian fitur esensial yang mendukung perjalanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
