Ilustrasi AI
Ilustrasi AI

AI, Teknologi yang Perlu Regulasi Komprehensif

Medcom • 31 Mei 2024 11:25
Jakarta: Bila mengambil sebuah kesimpulan terkait teknologi AI itu sendiri, teknologi tersebut justru merupakan teknologi yang memang mampu membantu para penggunannya, bahkan dalam dunia seni sekalipun.
 
Kini, sebagian besar seniman yang memang berfokus dalam dunia digital, pastinya sudah menggunakan bantuan dari kecerdasan buatan itu sendiri, berbagai alasan memang muncul, mulai dari penghematan waktu hingga untuk mencapai pembuatan karya yang jauh lebih maksimal lagi. 
 
Hadirnya AI ini merupakan sebuah alat bantu bagi para seniman untuk mencari ide dan juga referensi tanpa harus mengulik berbagai gambar di internet dengan cara konvensional. Mereka hanya perlu memikirkan kalimat atau kata-kata untuk melakukan prompting ketika hendak membuat gambar generatif dari bantuan AI

“Let’s say klien butuhnya cepat, rata-rata atasan pastinya suruh untuk ulik Stable Diffusion atau MidJourney. Karena memang kedua produk tersebut sangat sangat membantu dalam mencari ide atau mungkin referensi dari karya yang ingin dibuat,” jelas Vedran Morelio terkait penerapan AI dalam profesinya sebagai seniman.
 
Sebagai seniman yang sudah terjun sebelum seni digital dan pada akhirnya berniat untuk beralih ke seni digital, Vedran sendiri mengaku bahwa dirinya memang selalu membutuhkan AI dalam membuat berbagai karyanya. Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa teknologi AI memang bisa sangat berdampak pada kehidupan ketika dimanfaatkan dengan baik, walau juga akan sangat merugikan ketika digunakan tidak dengan bijak.
 
Baca Juga: Alibaba Cloud Tambah Zona dan Investasi Global untuk Dorong Inovasi AI
 
“Sebenarnya, semua orang itu bisa dikatakan sebagai seniman, karena memang sekarang sudah mulai banyak orang-orang yang klaim bahwa dirinya adalah AI Artist, dan itu mereka adalah orang-orang yang selalu menggunakan AI dalam pembuatan karyanya,” lanjut Vedran.
 
Sementara itu, ilustrator atau Visual Effects Artist Bani Adli juga menegaskan bahwa dirinya sendiri sudah sempat memanfaatkan AI dalam membuat beberapa karyanya. Menurut dirinya, hadirnya AI sendiri memang merupakan sebuah teknologi yang sangat menguntungkan ketika hendak membuat karya terbaru. Bahkan, ia juga mengatakan bahwa dalam membuat karya menggunakan AI ia bisa bebas mengeksplorasi kreativitas tanpa harus memikirkan kemampuan menggambarnya. 
 
“Masuknya AI ini bisa dikatakan penyelesaian konten bisa lebih cepat, dan itu benar faktanya. Bahkan, untuk orang yang seperti aku yang selalu mempunyai cita-cita untuk bikin imajinasi seperti yang udah aku buat sekarang, tanpa adanya AI atau Stable Diffusion aku juga gak yakin itu semua bisa tercapai,” jelas Bani terkait penggunaan AI dan Stable Diffusion.
 
Hadirnya Stable Diffusion, Bani mengungkapkan bahwa kepraktisan memang menjadi salah satu kunci yang dihadirkan oleh teknologi tersebut. Dengan kemudahan melakukan pemindahan foto ke sebuah platform Stable Diffusion, kamu sudah bisa menciptakan sebuah seni atau digital art dengan sangat mudah dan praktis. 
 
Maka dari itu, salah satu yang memang dijual dari AI adalah kepraktisan para penggunannya, bahkan Gregory Beh, Country Manager PC and Smart Devices Lenovo Asia Pacific mengatakan hadirnya AI untuk membantu para pengguna, terkhusus bagi mereka yang selalu menggunakan kreativitas dalam produktivitasnya.
 
“AI untuk semua, menjadi sebuah slogan yang sudah seharusnya bisa diterima oleh semua orang. Pesatnya perkembangan teknologi sudah seharusnya konsumen sudah bisa menerima AI sebagai alat bantu mengerjakan pekerjaan sehari-hari, salah satu yang mendasari adalah kepraktisan,” jelas Beh dalam memaparkan kemampuan AI pada gelar Lenovo Innovate 2024 yang diadakan di Bangkok, Thailand.
 
Kemudian, jika melihat dari sisi pendidikan sendiri, terkhusus pendidikan seni maka masuknya AI justru menjadi sebuah ilmu atau bahkan paham baru dalam pendidikan. Banyak dari pelajar sendiri yang sudah memanfaatkan teknologi AI dalam studi mereka, dan pernyataan ini dikatakan oleh Rina Kartika, Pengajar dari Institusi Pendidikan yang mengampu jurusan Desain Komunikasi Visual.
 
“Kami di DKV pada umumnya memang mendesain sesuatu bermula dari mencontoh dulu gitu, dan menambahkan hal-hal lainnya yang akhirnya menjadi sesuatu yang dinilai berbeda. Secara singkat, kami para pengajar bukan mengarahkan untuk melakukan plagiat, tetapi mengambil contoh sebagai referensi,” jelas Rina.
 
“Kalau dari saya AI ini bisa menjadi referensi saja, dan pastinya bisa diadaptasi, tetapi tetap sesuai dengan konteks  yang mengarah menjadi karya yang baru,” lanjutnya.
 
Jadi, bisa disimpulkan bahwa memang AI ini dalam dunia pendidikan justru bukan sebagai teknologi yang harus dihindarkan. Akan tetapi, hadirnya teknologi AI bisa menjadi alat bantu para pengguna atau mahasiswa yang menggunakan sebagai pencari referensi saja. Lalu, setelah mendapatkan referensi bisa dijadikan sebuah karya baru sesuai dengan konteks atau arahan dari pengajar.
 
Harapan yang akan selalu muncul adalah dengan adanya regulasi yang mampu mengatur berbagai aktivitas dari perkembangan AI di Indonesia. Walau Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sudah memberikan Surat Edaran Nomor. 9 Tahun 2023 yang berisi berbagai etika dan prinsip dasar dari pengembangan AI, tetapi Usman Kansong, Dirjen Informasi Komunikasi Publik Kominfo terus berharap dengan adanya regulasi yang lebih komprehensif.
 
Riandanu Madi Utomo, Country Technical Public Relation Asus juga selalu berharap Indonesia bisa membuat regulasi khusus yang berkaitan dengan AI. Riandanu sendiri juga mengatakan bahwa AI sudah menjadi teknologi yang berkemabng sangat cepat, sehingga hadirnya regulasi yang mengatur akan sangat mampu mengawasi perkembangan di Indonesia.
 
Indonesia masih sangat memerlukan adanya regulasi yang komprehensif dalam mengatur perkembangan AI. Jepang sudah menerapkan regulasi AI yang berkaitan dengan AI Image Generated. Maka dari itu, dengan adanya sebuah regulasi akan sangat membantu dalam mengawasi segala aktivitas dan perkembangan yang ada dalam dunia teknologi, terkhusus teknologi AI. (Christopher Louis)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan