Perubahan ini merupakan bagian dari upaya Microsoft untuk meningkatkan ketahanan sistem dan mencegah kendala atau crash yang meluas, dengan tujuan menyediakan pengalaman pengguna lebih konsisten.
Kendati layar kesalahan tetap ada, Microsoft memperkenalkan kembali Black Screen of Death* (BSOD) di Windows 11. Perubahan ini juga mencakup antarmuka pengguna yang disederhanakan dengan pesan lebih singkat dan persentase untuk proses restart, mirip pembaruan Windows.
Menurut Microsoft, pembaruan Windows 11 24H2 mencakup peningkatan pada pengumpulan crash dump, yang secara signifikan mengurangi waktu henti selama restart tidak terduga menjadi sekitar dua detik bagi sebagian besar pengguna.
Antarmuka pengguna yang diperbarui ini, yang selaras dengan prinsip desain Windows 11, akan mulai diluncurkan pada musim panas ini di semua perangkat Windows 11 24H2. Langkah ini menunjukkan komitmen Microsoft untuk tidak hanya memperbaiki masalah teknis, juga meningkatkan pengalaman visual dan waktu respons sistem secara keseluruhan.
Dengan Black Screen of Death lebih cepat dan UI lebih ringkas, Microsoft berharap dapat mengurangi frustasi pengguna saat menghadapi masalah sistem, sekaligus memperkuat citra Windows 11 sebagai sistem operasi lebih stabil dan modern.
Sebelumnya, Microsoft bersama Universitas Indonesia (UI) sukses merampungkan rangkaian kompetisi Hackathon AI for Accessibility (AI4A) 2025, sebuah ajang tahunan yang secara konsisten mengajak para inovator muda di Asia Tenggara untuk menciptakan solusi berbasis kecerdasan buatan (AI) dari Microsoft.
Tujuannya adalah untuk memecahkan tantangan dunia nyata yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, meliputi berbagai aspek kehidupan mulai dari aktivitas sehari-hari, pendidikan, komunikasi, hingga ketenagakerjaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id