Mengutip GSM Arena, kamera single-lens reflex (SLR) menggunakan jajaran komponen mekanik dan cermin untuk menampilkan gambar melalui lensa atau ke atas melalui bagian pengintip. Kamera mirrorles telah mengambil alih industri secara singkat sekitar satu dekade lalu.
Selain itu, kamera smartphone telah lebih mampu dan konsumen kasual tidak lagi merasa butuh untuk membeli kamera terpisah. Kamera mirrorless tidak termakan waktu layaknya shutter pada SLR sebab bukan merupakan komponen mekanik.
Kamera mirrorless juga dapat memotret dengan lebih cepat dan dapat memproses gambar lebih cepat jika dibandingkan dengan SLR. Kamera mirrorless juga mengonsumsi ruang lebih sedikit sehingga lebih ringkas.
Pada tahun 2020 lalu, menurut Asosiasi Produk Kamera dan Imaji Jepang, penjualan kamera mirrorless mengalahkan angka pengapalan SLR, sebesar 2,37 juta. Mengutip Nikkei, kamera Nikon disebut telah dikalahkan oleh smartphone, yang dibekali dengan kamera berperforma lebih baik.
Nikon juga menargetkan untuk mengalahkan smartphone dengan menawarkan produk dengan fitur lebih unik. Canon juga diprediksi akan berhenti memproduksi kamera SLR dalam beberapa tahun mendatang.
Kamera mirrorless berkontribusi separuh dari pendapatan bisnis imaji Nikon dengan pendapatan sekitar 30 persen dari SLR. Sementara itu, segmen imaji Nikon disebut berkontribusi sebesar JPY178,2 miliar atau sekitar USD1,3 miliar (Rp19,6 triliun).
Sementara itu, produksi dan distribusi SLR Nikon yang saat ini tersedia di pasar masih akan berlanjut hingga waktu yang belum diumumkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
