Mengutip Engadget, bug ini juga berdampak pada retweet yang telah dihapus, dan berdampak secara luas, namun seluruh data merupakan pesan menarik dan lucu. Bug ini juga dilaporkan berdampak pada tweet dan retweet yang dihapus via layanan pihak ketiga, seperti Redact atau TweetDelete, walau tidak selalu demikian.
Dalam berbagai kesempatan, pengguna diimbau untuk memeriksa feed untuk menemukan kemunculan kembali unggahan yang telah dihapus pada tahun 2016 lalu. Hal ini mungkin masalah sepele bagi banyak orang, namun dinilai mengindikasikan cara Twitter dalam menangani dan melindungi data privat pengguna.
Mantan Site Reliability Engineer Twitter memperkirakan bahwa insiden ini mengindikasikan bahwa Twitter tengah memindahkan sejumlah server antar data center dan tidak secara baik menyesuaikan topologi sebelum memasukan kembali data pesan ke jaringan.
Sayangnya, untuk mendapatkan tanggapan resmi dari Twitter untuk permasalahan ini masih belum mungkin, mengingat CEO Twitter saat ini, Elon Musk, membubarkan tim media dan komunikasi di perusahaan media sosial tersebut.
Sebelumnya, setelah menunjuk CEO yang akan menggantikan Elon Musk, Twitter kini terus menambahkan sejumlah fitur eksklusif untuk pengguna berbayar yaitu pelanggan Twitter Blue. Update terbaru akan membawa kemampuan lebih besar di aspek konten video.
Pengumuman yang dirilis oleh Twitter menyebutkan bahwa pengguna Twitter Blue kini bisa upload atau mengunggah video dengan durasi dua jam dan ukuran file 8GB. Pengguna bisa membayangkan video seperti apa yang bisa dibagikan lewat Twitter nantinya.
Sementara itu, CEO Twitter yang baru ditunjuk Linda Yaccarino mengatakan dalam sebuah tweet, dia telah terinspirasi oleh visi pemilik Elon Musk untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah dan bersemangat untuk membantu mengubah platform media sosial.
Musk, yang telah menjabat sebagai CEO sejak pembelian Twitter senilai USD44 miliar Oktober lalu, mengumumkan pengangkatannya pada Jumat, 14 Mei 2023.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
