Dalam sesi dengar pendapat kongress pertamanya, CEO TikTok Shou Chew membantah hubungan perusahaan dengan pemerintah Tiongkok.
Dalam sesi dengar pendapat kongress pertamanya, CEO TikTok Shou Chew membantah hubungan perusahaan dengan pemerintah Tiongkok.

Ketemu Parlemen AS, CEO TikTok Bantah Hubungan dengan Pemerintah Tiongkok

Lufthi Anggraeni • 24 Maret 2023 13:09
Jakarta: Pada sesi dengar pendapat kongres pertamanya, CEO TikTok Shou Chew mencoba membantah tuduhan terkait keterlibatannya dengan pemerintah Tiongkok dan perusahaan induk ByteDance.
 
Namun, anggota parlemen di House Energy and Commerce Committee tidak puas dengan penjelasan Chew tersebut. Dalam kata pembukanya, dewan perwakilan komite Cathy Rodgers menyebut bahwa TikTok harus dilarang beroperasi di Amerika Serikat (AS).
 
Mengutip Engadget, Rodgers berpendapat bahwa ByteDance terikat Partai Komunis Tiongkok (CCP), sedangkan ByteDance dan TikTok merupakan satu perusahaan yang sama, sehingga TikTok juga terkait dengan CCP.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Sementara itu dalam testimoni tertulis, Chew menegaskan bahwa ByteDance bukanlah agen pemerintah Tiongkok, dan secara berulang merujuk pada Project Texas, rencana besar ByteDance untuk mengunci data pengguna asal AS di negara tersebut.
 
Namun, anggota parlemen pada komite tersebut mengaku skeptis terhadap rencana itu, meski pejabat TikTok menegaskan pihaknya akan melakukan lebih banyak langkah untuk melindungi pengguna, alih-alih mendapatkan larangan langsung.
 
Chew beberapa kali menegaskan bahwa data pengguna asal AS tidak akan dapat diakses oleh pegawai di negara lain setelah Project Texas selesai pada akhir tahun 2023 ini. Kendati demikian, anggota parlemen skeptis dengan rencana tersebut, sebab telah diupayakan selama lebih dari satu tahun.
 
Rodgers menyebut Project Texas sebagai modus penipuan berkedok pemasaran, sedangkan dewan perwakilan Frank Pallone menyebut Project Texas tidak dapat diterima, dan dewan perwakilan Angie Craig menyebut rencana ini mencurigakan.
 
Pembahasan antara Chew dan anggota parlemen berlangsung selama lebih dari lima jam, menemukan kecurigaan terhadap TikTok sebagai sumber kesepakatan bipartisan langka, saat pejabat AS menyampaikan bahwa aplikasi TikTok berpotensi diblokir jika tidak memisahkan diri dari ByteDance.
 
Sedangkan pada sesi dengar pendapat sebelumnya dengan eksekutif media sosial tersebut, anggota parlemen menekan Chew untuk memberikan jawaban Ya atau Tidak pada pertanyaan rumit, sehingga Chew frustasi dan menolak untuk menjawab.
 
Sebagai gantinya, dewan perwakilan Tony Cardenas memastikan kepada Chew bahwa ByteDance merupakan perusahaan asal Tiongkok. Chew hanya menjawab bahwa ByteDance merupakan perusahaan global dengan pendiri yang berasal dari Tiongkok.
 
Di sesi lain, dewan perwakilan Debbie Lesko menanyai kesetujuan Chew terhadap pernyataan bahwa pemerintah Tiongkok menganiaya populasi Uighur di Tiongkok. Chew hanya menjawab bahwa pernyataan tersebut merupakan sangat mengkhawatirkan mendengar berbagai informasi terkait dengan penyalahgunaan hak asasi manusia.
 
Kala itu, Chew juga berupaya untuk tidak mengatakan secara jelas bahwa perilaku penyalahgunaan hak asasi manusia tersebut diizinkan di TikTok. Chew juga menghindari pertanyaan lain terkait cara kerja ByteDance dan karyawannya yang berbasis di Tiongkok.
 
Chew juga mendapatkan kritik tajam soal responnya terhadap pertanyaan terkait tuduhan pegawai ByteDance memata-matai jurnalis asal AS. Chew menyebut kata memata-matai merupakan kata tepat untuk menjelaskan tindakan yang dilakukan perusahaannya.
 
TikTok kemudian menegaskan bahwa tindakan yang disebut sebagai investigasi internal tersebut menjelaskan bantahan Chew bahwa aktivitas memata-matai dilakukan perusahaannya atas arahan dari CCP.
 
Sesi dengar pendapat ini berbeda dibandingkan dengan sesi sebelumnya, yang juga dihadiri oleh CEO media perusahaan sosial lain karena sebagian besar anggota parlemen tidak aktif di TikTok.
 
(MMI)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif