Serangan siber modern tidak lagi bersifat frontal. Pelaku kejahatan siber kerap memanfaatkan celah pada aplikasi pihak ketiga atau vendor, lalu menggunakan kredensial curian untuk menyusup ke sistem utama secara perlahan. Oleh karena itu, mengandalkan firewall atau antivirus saja tidak cukup. Perusahaan membutuhkan pendekatan keamanan berlapis yang komprehensif.
Pendekatan keamanan berlapis ini mencakup beberapa pilar penting. Pertama, perlindungan endpoint dengan solusi antivirus dan Endpoint Detection and Response (EDR) untuk mendeteksi serta mencegah aktivitas mencurigakan pada perangkat pengguna sebelum meluas.
Kedua, segmentasi jaringan dan penerapan Intrusion Detection & Prevention System (IDS/IPS) guna membatasi akses dan mendeteksi ancaman lebih dini. Ketiga, enkripsi data dan teknologi Data Loss Prevention (DLP) untuk menjaga kerahasiaan data vital perusahaan.
Selain itu, pembatasan hak akses dengan prinsip least privilege, multi-factor authentication (MFA), dan Single Sign-On (SSO) sangat krusial untuk memastikan hanya pengguna yang berwenang yang dapat mengakses data dan sistem kritikal.
Pemantauan aktivitas secara real-time menggunakan Security Information and Event Management (SIEM) juga penting untuk menganalisis aktivitas dan pola tidak biasa sebagai langkah pencegahan dini. Terakhir, pembaruan sistem secara rutin untuk menutup celah keamanan, serta pencadangan data berkala yang disimpan di lokasi berbeda dengan kemampuan pemulihan cepat, menjadi elemen tak terpisahkan.
Dalam strategi ketahanan siber, pencadangan data atau backup adalah pilar utama. Efektivitas backup bergantung pada pengelolaan yang tepat, yaitu pencadangan data operasional secara konsisten dan penyimpanan dalam bentuk immutable backup.
Data immutable tidak dapat diubah atau dihapus selama periode tertentu, sehingga mencegah modifikasi tidak sah. Idealnya, backup juga disimpan secara offline, terpisah dari jaringan utama, untuk mengurangi risiko serangan ransomware yang dapat merusak salinan cadangan. Verifikasi pemulihan secara rutin juga krusial untuk memastikan data dapat dipulihkan dengan baik saat dibutuhkan.
Synology, sebagai penyedia solusi perlindungan data global, mendorong perusahaan untuk mengadopsi arsitektur ketahanan siber yang mengintegrasikan teknologi immutable backup, offline backup, dan fitur verifikasi pemulihan otomatis. Pendekatan ini memastikan data terlindungi secara optimal dan bisnis dapat segera pulih dari gangguan atau serangan siber.
"Tidak ada sistem yang sepenuhnya kebal terhadap serangan siber. Perbedaan utama antara perusahaan yang tangguh dan yang rentan di era digital terletak pada kemampuan mereka untuk pulih dengan cepat dan efektif setelah serangan siber terjadi," ujar Tony Lin, Senior Product Manager Data Protection Group Synology.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id