Petunjuk pertama yang mengindikasikan DJI akan merilis Mavic Air 2 disebut The Verge berdasarkan informasi bahwa DJI menjadwalkan penyelenggaraan acara pada hadir Senin, 27 April 2020 pukul 9.30 malam PET.
DJI mengunggah teaser terkait dengan gelaran ini via akun Twitter resminya pada awal pekan lalu. Unggahan ini mengindikasikan DJI akan merilis drone terbarunya ini sebab didampingi oleh foto yang diperkirakan sebagai foto drone tersebut.
Selain itu, unggahan ini juga didampingi oleh panduan awal drone, yang juga muncul di situs Anatel, pengawas standar telekomunikasi Brazil, serupa dengan instansi Federal Communication Commission (FCC) di Amerika Serikat.
Mavic Air 2 diperkirakan akan hadir dengan desain serupa yang ditampilkan dalam foto yang tercantum pada dokumen yang muncul di situs Anatel. Foto ini awalnya diunggah oleh situs drone asal Brazil bernama DroneFriendly.
Foto yang diunggah DroneFriendly tersebut juga hadir dengan sematan nama Mavic Air 2 pada bagian lengan dari drone tersebut. Jika meneliti secara lebih seksama, foto ini menampilkan sejumlah informasi lain salah satunya menyoal daya baterai drone tersebut.
Mavic Air 2 didukung baterai berkapasitas 3.500 mAh, lebih besar dari generasi sebelumnya dengan dukungan kapasitas 2.375 mAh. Sedangkan berdasarkan foto yang muncul di situs Anatel, drone baru ini disebut berkemampuan merekam video beresolusi 4K dan foto 48MP.
Selain itu, drone ini dilaporkan DroneDJ mampu terbang dengan kecepatan maksimal 68,4 km per jam dan waktu terbang maksimal selama 34 menit. Waktu terbang maksimal ini meningkat jika dibandingkan generasi pertama Mavic Air, yang menawarkan durasi hingga 21 menit.
Nama Mavic Air 2 juga muncul dalam dokumen yang didaftarkan di FCC, meski dokumen tersebut tidak tidak mengungkapkan banyak informasi menyoal perangkat tersebut.
Sebelumnya, DJI dilaporkan menyiapkan aplikasi canggih, diklaim dalam pengujian mampu mengenali semua drone yang terbang dalam radius satu kilometer hanya melalui smartphone.
Sehingga, pengguna aplikasi ini akan dapat mengenali identitas dari drone, termasuk pemiliknya. Dalam sebuah konferensi drone sebelumnya, pihak DJI menyatakan bahwa aplikasi ini bukan untuk menguntit, melainkan digunakan oleh kepolisian atau penegak hukum lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
