Hadir di lebih dari 60 pasar dan didukung pelanggan berbayar yang mencapai lebih dari 40 juta, Spotify dilaporkan terus mengalami kerugian pada tiap kuartal sejak kemunculannya. Kerugian ini disebabkan oleh keuntungan yang diperolehnya disetorkan kepada penerbit sebagai biaya lisensi musik, dan digunakan untuk memperluas cakupan layanan tersebut.
Selain itu, anggota Venture Capital Northzone dan investor pertama Spotify, Par-Jorgen Parson menyebut, saat ini kondisi keuangan layanan ini mulai membaik. Pada wawancara yang dikutip dari Reuters, Parson juga menyebut Spotify tetap terfokus untuk bertumbuh dan memperluas cakupan seluas mungkin.
Saat disinggung soal pencapaian keuntungan pada tahun 2017, Parson mengaku optimistis hal tersebut akan terjadi pada layanan musik streaming ini tahun depan. Hal ini dinilai sebagai hasil dari fokus dan upaya yang dilakukan oleh Spotify selama ini.
Sementara itu, nasib lebih beruntung dialami oleh Apple Music yang dilaporkan mengalami kondisi keuangan lebih baik dibandingkan Spotify, meski memiliki jumlah pelanggan berbayar lebih sedikit yaitu 17 juta pelanggan. Namun, keberhasilan Apple Music juga dinilai berkat dukungan software dan hardware lain dalam ekosistem yang dibangun oleh Apple.
Apple dirumorkan tengah mempertimbangkan potongan harga 20 persen untuk paket berlangganan individual dan keluarga yang ditawarkannya. Hal ini ditujukan untuk menarik perhatian dan menjangkau lebih banyak konsumen untuk berlangganan layanan milik Apple ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
