Foto: BRIN
Foto: BRIN

Kolaborasi Riset Indonesia-Korea Selatan, Pengembangan Teknologi untuk Layanan Kesehatan

Mohamad Mamduh • 16 Desember 2024 09:40
Jakarta: Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui Organisasi Riset Elektronika dan Informatika (OREI) resmi menjalin kerja sama dengan ISOL Technology Inc. dari Korea Selatan dalam pengembangan perangkat MRI 0,6 Tesla.
 
Penandatanganan kerja sama dilakukan di Seongnam City, Korea Selatan, pada Senin 9 Desember 2024. Proyek ini bertujuan menciptakan teknologi pencitraan medis yang lebih terjangkau, mudah dioperasikan, dan hemat perawatan, khususnya untuk fasilitas kesehatan di daerah.
 
Kepala OREI BRIN, Dr. Eng. Budi Prawara, menyampaikan harapan besar terhadap kolaborasi ini. “Melalui program Co-Development BRIN-ISOL Technology Inc., kami berharap dapat menghadirkan produk riset MRI yang helium-free, terjangkau, dan mudah digunakan. Selain itu, program ini diharapkan meningkatkan kapasitas periset dalam penguasaan teknologi pencitraan berbasis elektromagnetik,” ungkapnya.

Sementara itu, CEO ISOL Technology Inc., Dr. Lee, menekankan pentingnya kerja sama ini dalam mendukung Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Kami mengembangkan MRI 0,6T dengan teknologi magnet superkonduktor dan AI, serta memproduksi komponen utama secara lokal. Jika kolaborasi ini berjalan erat, tujuan proyek ini dapat tercapai dengan sempurna,” ujarnya.
 
Lee juga mengungkapkan bahwa keberhasilan proyek ini membuka peluang pengembangan perangkat MRI dengan kapasitas lebih tinggi, seperti 1,5T hingga 7T, dan inovasi lainnya, seperti PET-MRI serta MRI dengan teknologi HIFU (High-Intensity Focused Ultrasound).
 
Kerja sama ini juga mencakup eksplorasi teknologi pencitraan medis lainnya, termasuk X-ray, CT scan, dan PET scan. Penandatanganan perjanjian kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknologi pencitraan medis antara Indonesia dan Korea Selatan. “Ini adalah langkah awal kerja sama antara Coretech-ISOL dan BRIN, yang menjadi lompatan besar bagi pengembangan teknologi pencitraan medis di kedua negara,” tambah Lee.
 
Kepala Pusat Riset Telekomunikasi BRIN, Nasrullah Armi, menambahkan bahwa proyek ini tidak hanya menjadi peluang bagi periset BRIN untuk menguasai teknologi pencitraan medis, tetapi juga di bidang AI, magnet superkonduktor, RF, dan sistem pendingin.
 
“BRIN telah membentuk tim pengembangan MRI yang akan bekerja sama dengan tim ISOL Technology untuk memastikan kemandirian bangsa dalam penguasaan teknologi MRI di masa depan,” ujar Nasrullah.
 
Kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui teknologi inovatif dan produksi lokal.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MMI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan