"Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi digital, dengan pangsa pasar mencapai 40% di Asia Tenggara. Namun, tantangan seperti kekurangan talenta digital, kesenjangan digital, dan minimnya investasi riset perlu diatasi," ungkap Satryo Soemantri Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi dalam acara Indonesia Digital Economy Outlook 2025 oleh Metro TV, Jumat 13 Desember 2024.
Kemdiktisaintek mengaku telah mengambil langkah-langkah strategis dalam membina talenta digital, mendorong riset dan pengembangan kelas dunia, serta memfasilitasi hilirisasi dan kemitraan digital.
Untuk mengatasi kekurangan talenta digital, mereka telah mengembangkan program micro-credential yang bekerja sama dengan institusi terkemuka seperti Intel, UNESCO, dan Google. Program ini diselaraskan dengan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia, sehingga lulusan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kemdiktisaintek juga memperluas akses ke kurikulum digital melalui platform pembelajaran online. Hal ini memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan keterampilan digital mereka secara mandiri dan fleksibel. Program beasiswa LPDP juga disediakan untuk mengembangkan talenta riset dan inovasi digital melalui kolaborasi antara universitas dalam dan luar negeri.
Dalam mendorong kolaborasi global dalam penelitian dan inovasi teknologi digital, Kemdiktisaintek menggelar program penguatan hilirisasi riset yang berfokus pada bidang-bidang strategis seperti pangan, energi, kesehatan, transportasi, dan teknologi informasi dan komunikasi. Kolaborasi global ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas riset Indonesia dan daya saing nasional.
Literasi digital dianggap sebagai elemen penting dalam ekosistem ekonomi digital. Terdapat skema ekosistem terintegrasi ekonomi digital berbasis literasi digital yang melibatkan kurikulum digital kelas dunia, pendidikan digital, lembaga pendidikan, dan produk digital Indonesia berkualitas. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang teknologi dan mendorong pemanfaatan teknologi secara produktif.
Dalam konteks perkembangan teknologi, kebijakan yang adaptif sangat diperlukan. Riset yang dilakukan memberikan landasan ilmiah bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat dan efektif. Kemdiktisaintek menyebut telah mengembangkan skema riset yang mencakup tahapan mulai dari pengembangan hingga komersialisasi tahap lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
