Tuntutan dari Gioveny adalah agar LINE Indonesia, baik pengunduh maupun kreator agar mau menyaring konten dan membuat kebijakan yang memegang prinsip hak anak. Selain LINE, petisi ini juga ditujukan pada Presiden.
Saat ini, ada begitu banyak aplikasi pengirim pesan. Salah satu yang paling populer adalah LINE. Aplikasi pengirim pesan yang satu ini dirasa unik karena ia merupakan aplikasi messaging pertama yang mempopulerkan penggunaan stiker.
LINE bahkan mengajak para penggunanya untuk berpartisipasi untuk membuat stiker dengan mengadakan kompetisi pembuatan stiker. Tidak bisa dimungkiri, penggunaan stiker memang membuat obrolan menjadi semakin seru. Ia juga dapat digunakan untuk mengekspresikan perasaan penggunanya.
Meskipun begitu, terdapat beberapa stiker yang dirasa terlalu dewasa untuk dikonsumsi anak-anak, yang juga pengguna LINE. Saat berita ini diturunkan, petisi ini telah mendapatkan lebih dari 5 ribu tanda tangan dari 7.500 total pendukung yang diperlukan.
Dalam petisinya, Gioveny menjelaskan kekhawatirannya terhadap keberadaan stiker-stiker dengan konten dewasa ini akan memberikan dampak buruk pada anak, terutama karena stiker yang dia sebutkan merupakan bagian dari stiker paling populer.
"Jika pihak pengembang LINE tidak menyaring konten-konten yang hadir termasuk stiker yang menjadi bonus menarik di dalamnya. Apa dampak yang terjadi pada anak-anak?" tulisnya pada petisi yang dia buat.
Tim Metrotvnews.com telah menghubungi pihak LINE Indonesia untuk menanggapi adanya petisi ini. Sayangnya, pihak LINE Indonesia masih belum dapat berkomentar karena mereka masih menunggu jawaban dari kantor pusat LINE, mengingat petisi ini tidak hanya ditujukan kepada LINE Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
