"Acara ini merupakan perayaan sekaligus apresiasi Uber yang telah menyentuh dan menyediakan layanan kepada masyarakat Indonesia untuk terhubung dengan destinasi, kesukaan, dan orang terpenting bagi pengguna kami," ungkap General Manager Southeast Asia Uber Chan Park.
Sebagai salah satu pemain besar di industri ride sharing di Indonesia, Uber masih menjadi layanan yang populer. Sayangnya, Chan tidak mengungkapkan berapa angka pengguna aktif harian layanannya. Namun, dari data yang dipaparkan, dia mengklaim Uber jadi layanaan ride sharing yang diperhitungkan.
"Kami mencatat bahwa layanan UberMotor menjadi jenis moda transportasi yang paling sering dipergunkakan pada layanan kami, bisa dibilang kemacetan menjadi alasan pengguna Uber di Indonesia menggunakan layanan tersebut. Mungkin orang Indonesa sangat senang buru-buru sampai di tujuan," ungkap Chan.
Disebutkan bahwa jam pukul 17.00 menjadi waktu dimana layanan Uber paling banyak dipergunakan selian itu hari Jumat termasuk yang paling populer. Bisa diartikan Uber diandalkan masyarakat Indonesia ketika pulang kerja apalagi menjelang weekend.
"Masyarakat Indonesia tidak hanya mengandalkan Uber di sini saja. Berdasarkan pengamatan kami sepanjang 2017 Uber juga diandalkan oleh pengguna asal Indonesia di luar negeri. Mulai dari Malaysia kemudian Singapura, Amerika Serikat, Thailand, dan terakhir Australia," tutur Chan.
Artinya, Uber cukup melekat di benak masyarakat Indonesia ketika mereka mencari serupa di luar negeri. Padahal, untuk beberapa negara di kawasan Asia Tenggara, kompetitor Uber yaitu Grab juga cukup berjaya.
Di Indonesia, Uber sudah hadir di 34 kota dalam 7 pulau. Data Uber yang dipaparkan juga menyebutkan pengguna Uber dari Indonesia sudah melakukan perjalanan ke 574 kota dan 80 negara sepanjang 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
