Kegiatan ini bertujuan untuk menangkal banyaknya hoax atau kabar bohong yang beredar di internet. ASEAN Youth Organization merupakan organisasi non-pemerintah (NGO) internasional.
“Kami senang sekali bisa bekerja sama dengan AYO (ASEAN Youth Organization), karena jangkauan organisasi ini sangat luas dan misinya sangat mulia, terlebih dengan kemajuan teknologi sekarang,” kata Subject Content Coordinator dari BINUS International, Ardimas Andi Purwita.
BINUS International dipilih karena dinilai memiliki kurikulum teknologi terkini didukung track record yang sudah terbukti, makanya organisasi AYO percaya diri menjadi mereka sebagai peserta.
Kegiatan yang digelar berisi sejumlah sesi pemaparan materi tentang keamanan siber dan literasi digital dari para ahli teknologi. Beberapa pembicara yang menghadiri seminar tersebut adalah Ardimas Andi Purwita dari BINUS International serta Saur Parulian, seorang Master Trainer dari ASEAN Youth Organization.
Setiap sesi diisi penjelasan tentang apa itu cybersecurity, perannya dalam kehidupan sehari-hari, metode serangan yang paling umum, serta cara mencegahnya. Pembicara lain yaitu Senjaya Mulia, yang merupakan pendiri dari ASEAN Youth Organization.
Senjaya memaparkan bahwa tema yang berkaitan dengan hoax di internet sengaja dipilih karena banyaknya kabar bohong yang beredar di kalangan masyarakat. Hal ini tentunya selaras dengan urgensi keadaan darurat keamanan digital di Asia Tenggara maupun Indonesia.
“Saat puncak pandemi [COVID-19] kemarin, kita melihat ada ribuan berita bohong yang tersebar setiap harinya sehingga meresahkan masyarakat. Dalam konteks itu, berita bohong seperti itu dari oknum tidak bertanggung jawab bisa membahayakan nyawa,” ungkap Senjaya
Harapannya, acara pelatihan ASEAN Cybersecurity Skilling Programme mampu membekali generasi muda dengan skill serta ilmu yang mumpuni untuk menjadi Master Trainer.
Selanjutnya sebagai Master Trainer, mereka bisa menyebarkan informasi tentang pentingnya mengetahui cara memilah dan mencerna informasi yang beredar di internet secara kritis. Pada akhirnya, inisiatif ini akan meningkatkan literasi digital Indonesia dalam kancah dunia.
“Teknologi ini seperti pisau bermata dua. Kalau sampai salah digunakan, yang ada merugikan diri sendiri dan masyarakat. Jadi, kita harus pandai-pandai menggunakannya, dimulai dengan berpikir kritis dulu saat berinternet,” tandas Ardimas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id