Fetra Syahbana membawa lebih dari dua dekade pengalaman dalam mendorong transformasi digital dan pertumbuhan bisnis di Asia Tenggara. Mengawali kariernya sebagai application engineer, Fetra telah meniti berbagai posisi strategis dan operasional, termasuk Head of Growth & Emerging Markets di Nutanix ASEAN, serta posisi kepemimpinan di IBM Indonesia dan F5 Networks.
Saat menjabat di Nutanix, Fetra sukses memimpin strategi bisnis dan ekspansi di pasar berkembang seperti Indonesia, Thailand, dan Filipina. Fokus utamanya adalah modernisasi infrastruktur untuk sektor keuangan, pemerintahan, dan industri lainnya.
Pada tahun 2020, di tengah gejolak pandemi COVID-19, Fetra berhasil memposisikan Nutanix sebagai penyedia solusi cloud yang fleksibel dan skalabel, membantu berbagai bisnis beradaptasi dengan model kerja jarak jauh.
Lulusan Matematika dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memiliki kombinasi pengalaman teknis dan bisnis yang kuat, menjadikannya sosok yang tepat untuk memperkuat posisi Trend Micro di Indonesia.
Pasar Indonesia semakin membutuhkan solusi keamanan yang cerdas, agile, dan sesuai regulasi. Langkah ini sejalan dengan inovasi terbaru Trend Micro melalui peluncuran Trend Vision One Agentic SIEM, sebuah teknologi AI generasi baru yang dirancang untuk membantu pemimpin SecOps mengurangi risiko keamanan secara proaktif.
Agentic SIEM dari Trend Micro adalah teknologi berbasis agentic AI yang bertujuan mengatasi tantangan klasik dalam Security Information and Event Management (SIEM), seperti biaya tinggi, kompleksitas operasional, banjir notifikasi, dan data lake yang pasif. Dibangun dengan AI generasi baru, Agentic SIEM memiliki kemampuan untuk 'berpikir, belajar, dan bertindak' secara proaktif.
Sistem ini beroperasi secara otomatis, menyaring kebisingan notifikasi, dan secara signifikan mengurangi beban tim keamanan yang seringkali terbatas. Tugas-tugas yang sebelumnya memakan waktu berminggu-minggu kini dapat dijalankan secara otomatis, karena agentic AI terus belajar, memetakan, dan mengoptimalkan data.
Ketika dikombinasikan dengan kemampuan Digital Twin, operasi keamanan dapat bertransformasi dari reaktif menjadi prediktif. Digital Twin menciptakan simulasi high-fidelity dinamis dari infrastruktur organisasi, memungkinkan tim keamanan untuk menjalankan skenario serangan yang realistis, menguji pertahanan, dan menyesuaikan kebijakan dengan aman di lingkungan virtual.
Dengan demikian, tim dapat mengantisipasi ancaman sebelum masuk ke sistem nyata dan menguji strategi mitigasi dalam sistem yang kompleks dan saling terhubung.
Kombinasi Agentic SIEM dan Digital Twin menawarkan kerangka kerja terpadu dan proaktif untuk mengelola risiko siber di seluruh infrastruktur perusahaan. Seiring dengan meningkatnya investasi pemerintah dan industri Indonesia pada infrastruktur AI, pendekatan Trend Micro membekali pelanggan dengan simulasi, otomatisasi, serta intelijen kontekstual untuk mengambil keputusan berisiko yang lebih tepat dan memperkuat operasi keamanan dalam skala besar.
Fetra menyatakan antusiasmenya atas tanggung jawab barunya. "Indonesia adalah pasar strategis dengan laju digitalisasi yang sangat cepat," ujarnya. "Transformasi digital di sektor publik, jasa keuangan, dan industri lainnya membuka peluang besar, namun juga membawa tantangan keamanan yang kompleks."
"Kita harus beralih dari pendekatan reaktif ke strategi yang mampu mendeteksi, memprediksi, dan merespons dengan kecepatan yang sama—bahkan lebih cepat—daripada pelaku ancaman. Agentic SIEM dan Digital Twin bukan hanya sekadar fitur baru; ini adalah paradigma, yang memberi tim keamanan alat untuk membantu organisasi menjadi lebih tangguh dan patuh pada regulasi."
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id