"Sekarang, apa yang bisa saya katakan adalah kita memerlukan hardware generasi berikutnya," kata Yoshida. Dia dilaporkan menolak untuk mengonfirmasi apakah konsol PlayStation berikutnya akan dinamai PlayStation 5.
Pernyataan Yoshida menarik mengingat tingginya pertumbuhan pasar game mobile, yang tahun ini telah mencapai lebih dari USD26 miliar (Rp395 triliun).
Sementara itu, pada Mei, PlayStation Head John Kodera mengatakan bahwa dia melihat potensi dalam pengalaman bermain game portabel, lapor Variety.
Ketika itu, Kodera mengatakan bahwa meskipun game portabel memiliki potensi, itu seharusnya dianggap sebagai cara lain untuk menikmati bermain game.
Seiring dengan munculnya cara baru bagi konsumen untuk bermain game muncul kebutuhan akan pengembangan hardware yang memenuhi kebutuhan itu.
Konsol juga diperkirakan akan menjadi tidak relevan, terutama karena munculnya platform game streaming di cloud. Pada hari Senin, Microsoft meluncurkan teknologi streaming game "Project xLoud".
Pada bulan Juni, CEO Ubisoft Yves Guillemot memperkirakan, layanan gstreaming game akan menjadi lebih mudah didapatkan oleh para gamer. Itu artinya, keberadaan hardware khusus game menjadi sesuatu yang tidak perlu.
"Akan ada satu konsol generasi baru, setelah itu, kita akan masuk ke era streaming," kata Guillemot ketika itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
