Sebelumnya kami telah mengulas lebih jauh mengenai mode Campaign. Review berikutnya fokus aspek multiplayer yang selama ini diklaim sebagai salah satu favorit gamer di seluruh dunia.
Ketimbang beberapa seri terbarunya, Call of Duty: Modern Warfare II membawa pengalaman multiplayer yang sama dengan versi klasik Modern Warfare. Terdapat berbagai penyesuaian yang mungkin membuat beberapa gamer punya kesempatan lebih baik ketika berhadapan dengan pemain lain.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Melihat dari beberapa mode yang ditawarkan, peta permainan game ini menekankan pada model 6v6. Ini berarti tempo permainan menjadi lebih cepat. Kamu mungkin tidak punya waktu untuk melakukan camping, karena musuh bisa saja terus bergerak dan menemukan posisimu secara cepat.
Tempo permainan yang cepat ini tampaknya diimbangi dengan beberapa permainan dari aspek pergerakan atau mekanisme permainan. Salah satunya adalah teknik berlari sambil melompat seperti kelinci, atau yang biasa disebut bunny hopping.
Gerakan ini sering membuat kesal beberapa pemain yang menjadi ‘korban’, dan kali ini pihak pengembang memastikan pergerakan ini punya kesan lebih manusiawi.
Selain itu, melakukan sliding, atau tiarap secara mendadak saat berlari, akan membuatmu tidak bisa menembak. Gerakan sliding ini juga tidak bisa berhenti secara tiba-tiba. Meskipun demikian, pemain tetap bisa menerapkan gaya berlari dan menembak atau gun and run.

Progres pemain akan meningkatkan level, yang berarti perlahan-lahan membuka akses kepada berbagai perlengkapan. Konsep ini sudah diterapkan di berbagai seri Call of Duty, memberikan efek reward saat pemain sudah berjuang cukup keras dalam setiap pertempuran.
Beberapa experience point tambahan dalam jumlah besar bisa didapatkan ketika berhasil menyelesaikan beberapa tantangan, seperti berhasil mengalahkan beberapa lawan menggunakan Sentry Gun. Tantangan yang berhasil diselesaikan juga membuka Tier spesialisasi pemain, yang bisa memberikan efek khusus pada kelas tertentu.
Call of Duty: Modern Warfare II menyediakan total 10 map untuk multiplayer, dan setiap desainnya cukup unik. Ada yang menyediakan sedikit wilayah pegunungan diisi bangunan yang bisa dimasuki pemain.
Ada juga peta seperti Santa Sena Border Crossing yang punya bentuk seperti salah satu sisi dari jalur Pantura yang penuh dengan mobil dan truk bekas terbakar. Ini memungkinkan pemain lebih sering kena ambush lawan, atau sebaliknya.

Ada juga map yang menyediakan berbagai vantage point, atau posisi tinggi yang bisa melihat berbagai sudut, tetapi jangan lupa bahwa banyak pemain lain yang juga mengincar posisi ini.
Mode Ground War kembali hadir di Call of Duty: Modern Warfare II, menyediakan pertempuran 32v32. Pemain bisa bergerak lebih taktis atau frontal, dan bisa memanfaatkan berbagai kendaraan atau sistem perks yang menghadirkan senjata tambahan seperti drone atau pesawat pembom.
Tugas pemain adalah mengamankan lima objektif dan mempertahankannya selama beberapa detik. Satu hal yang cukup mengganggu adalah metode respawn yang seringkali membuat pemain apes, di depan musuh.

Saya sendiri beberapa mengalami hal ini, dan pada akhirnya lebih memilih respawn pada titik yang cukup jauh. Ini juga belum tentu aman karena bisa saja ada musuh yang berhasil menyelinap dan diam-diam mengamankan satu objektif.
Satu hal yang menarik adalah pilihan mode third person. Ya, pemain bisa memilih menggunakan sudut pandang orang ketiga, keluar dari kamera yang selama ini bersandar di dada pemain. Perspektif kamera akan berpindah secara otomatis saat pemain membidik menggunakan zoom 4x atau lebih, dan sejauh ini transisi tersebut cukup nyaman.
Pergerakan pemain mungkin akan terasa aneh karena sudah terbiasa dengan mode first person. Namun, bisa jadi model kamera ini lebih menarik untuk gamer lainnya.
Gunsmith adalah salah satu fitur yang sangat ditekankan Call of Duty: Modern Warfare II. Kustomisasi senjata secara lengkap memungkinkan gaya bertempur unik. Saya sendiri menggunakan pengguna jenis rifle dan shotgun, dengan kustomisasi yang mengutamakan peningkatan pada akurasi, recoil, dan handling.

Kamu bisa menambahkan paling banyak lima instrumen pada setiap senjata, dan semua instrumen akan terbuka seiring dengan perkembangan level pemain. Perlu diingat bahwa pilihan kustomisasi sangat luas, bahkan sampai ke bagian popor.
Oleh karena itu, pemain harus memilih komponen yang diutamakan dalam meningkatkan kemampuan. Kustomisasi spesifik juga terdapat pada corak yang diinginkan, mulai dari model kamuflase salju atau hutan, sampai warna simpel seperti hitam.
Testbed PC Gaming Medcom.id | |
Prosesor | Intel Core i9-12900K |
Motherboard | MSI MAG Z690 Tomahawk WiFi |
VGA | Nvidia GeForce RTX 3070 Ti Reference |
Cooler | Noctua NH-U12A Chromax Black |
Storage | WD Black SN770 1TB |
RAM | Kingston Fury Renegade DDR5 RGB 32GB (2x16GB) |
PSU | Corsair RM 850X |
Monitor | ASUS TUF Gaming VG259QR, MSI Optix G241V |
Mouse | Logitech MX Master 3 |
Mousepad | Logitech Desk Mat |
Keyboard | Logitech Keys |
Headset | Corsair HS70 |
Kesimpulan
Call of Duty: Modern Warfare II mode multiplayer menyajikan berbagai keseruan yang membuatnya bisa menjadi salah satu seri CoD terbaik di era ini. Terlepas dari teknik respawn yang cukup aneh, berbagai fitur dan perbaikan yang dibawa memastikan gamer lama tetap bisa menikmati nuansa Modern Warfare yang selama ini menjadi salah satu favorit. Fitur Gunsmith juga merupakan hal yang cukup menarik dan menjadi impian banyak gamer.
PLATFORM: | PS4/PS5, Xbox Series X/S, Xbox One, PC (Windows) |
DEVELOPER: | Infinity Ward |
PUBLISHER: | Activision |
RILIS: | 27 Oktober 2022 |
GENRE: | First-person Shooter |
9
Call of Duty: Modern Warfare II Multiplayer
Plus
- Pergerakan karakter lebih manusiawi
- Peta permainan dan mode menantang
- Fitur Gunsmith
Minus
- Metode respawn