Meluncur sejak 7 Desember tahun lalu dan diterbitkan oleh Ubisoft, Frontiers of Pandora mengambil latar waktu 16 tahun setelah berakhirnya film pertama. Sebelum kejadian di film tersebut, Resources Development Administration (RDA) menculik sekelompok anak Na'vi untuk dilatih menjadi tentara yang loyal terhadap manusia.
Latar waktu ini kemudian bergerak 8 tahun kemudian dan terhubung ke peristiwa pemberontakan Avatar dan Jake Sully. Karakter pemain dan tawanan Na'vi lainnya dimasukkan ke dalam cryostasis agar selamat dari kekacauan, dan dibangunkan satu setengah dekade kemudian.

Hal ini meletakkan dasar untuk sisa cerita yang mengikuti karakter Na'vi kamu yang baru terbangun dan dilepaskan ke wilayah perbatasan bara Pandora, yang belum pernah muncul dalam film. Pendekatan ini membuat plot cerita yang menarik, karena baik pemain maupun karakter pemainnya baru mengenal wilayah ini.
Wilayah tersebut juga menawarkan hal unik yang sangat banyak. Ditambah dengan grafis yang luar biasa keren, pemandangan alam terbuka serta hutan rimbun dengan ukuran pohon yang di luar nalar membuat rasa penasaran untuk mengeksplorasi Pandora lebih jauh.
Studio game Massive Entertainment memimpin pengembangan game ini. Pandora digambarkan sebagai dunia alien yang menakjubkan. Hal ini tidak mengherankan mengingat banyaknya detail lingkungan yang dimasukkan studio ke dalam karya sebelumnya, The Division dan The Division 2. Western Frontier terbagi dalam tiga zona utama: Kinglor Forest, The Upper Plains, dan The Clouded Forest.


Kinglor Forest menyediakan area awal untuk pemain setelah melarikan diri dari markas RDA tempat mereka tidur di cryostasis selama 16 tahun terakhir. Flora dan faunanya eksotik dan ramai, menampilkan tumbuhan aneh dan liar, serta makhluk unik yang mampu mengeluarkan cahaya, menciptakan suasana seperti mimpi dan dunia lain. Upper Plains merupakan wilayah luas yang membentang jauh hingga ke cakrawala.
Ciri khas kawasan ini adalah medannya yang luas dan berbukit-bukit, yang sangat kontras dengan lanskap hutan hujan dan pegunungan terapung yang lebat dan vertikal. Sementara itu sesuai namanya, Clouded Forest diselimuti kabut dan awan, memberikan nuansa mistis. Kabut yang terus muncul ini menambah kesan misteri dan pesona pada hutan, yang ditutupi oleh pepohonan yang menjulang tinggi dan besar sehingga bahkan Na'vi setinggi 10 kaki pun tampak kecil jika dibandingkan.
Keempat wilayah ini menciptakan dunia permainan yang bikin penasaran siapapun. Avatar: Frontiers of Pandora bahkan menawarkan mode eksplorasi yang menghilangkan sebagian besar UI dan penanda pencarian dan mengajak pemain untuk menggunakan "indera Na'vi" mereka untuk mencari tahu ke mana mereka harus pergi. Mode ini kadang-kadang bisa membuat frustasi, tetapi ini adalah cara intuitif untuk menjelajahi dunia dan memanfaatkan insting dan peta permainan.

Harus diakui, dunia permainan Avatar: Frontiers of Pandora sangat luas, bahkan dengan bantuan Ikran dan Direhorse sekalipun yang mampu mencapai satu titik ke titik lain dengan cepat. Untungnya, terdapat fast travel yang akan muncul pada beberapa lokasi penting begitu kamu mengunjunginya. Peta permainan yang luas tampaknya sudah menjadi ciri khas game Ubisoft.
Terdapat juga beberapa lokasi yang menyimpan informasi tambahan mengenai Pandora atau sejarah singkat tentang suku Na’Vi. Menemukan yang manapun rasanya membuat gamer rela mengorbankan waktu demi menjelajah ketimbang mengikuti misi atau cerita utama. Teknik eksplorasi dan bertualang ini memang terasa mirip dengan Far Cry, tetapi dengan bungkus dan sejumlah perbaikan.
Di balik dunia permainan yang menarik, awal permainan terasa canggung. Dari tempo, akting suara, dan bahkan gerakannya — semuanya terasa sedikit kurang matang. Setidaknya ini sampai kita bisa menjelajah Pandora. Sebagai Na'vi, kamu punya fisik yang lebih besar dan lebih kuat, yang berarti dapat berlari lebih cepat dan melompat lebih tinggi daripada manusia.

Dengan tambahan kekuatan dan kelincahan tersebut, kita bisa mencapai lokasi manapun yang kita inginkan tanpa harus melalui jalur normal. Seringkali kamu akan menemukan dahan berukuran sangat besar, atau tanaman yang bisa membuatmu mencapai tempat ini secara cepat. Pada akhirnya, saya menghabiskan waktu mencoba mendaki lanskap pegunungan hanya untuk melihat apakah hal tersebut bisa dilakukan.
Kembali pada unsur Far Cry, Avatar: Frontiers of Pandora mengajak pemain untuk memanfaatkan sumber daya alam. Oleh karena itu kamu sebagai anggota suku Sarentu akan menghormati alam dengan cara berburu dan merakit item spesial, baik senjata maupun armor.


Merakit ini memanfaatkan hasil buruan dari hewan eksotik, yang semakin langka akan menghasilkan bahan baku kelas atas. Kemudian terdapat berbagai macam skill tree yang dirancang simpel tetapi akan memberikan benefit atau bonus pada kemampuan sang protagonis. Hal yang terakhir adalah beberapa lokasi yang dikuasai RDA, dan sudah pasti kamu akan menguasainya dengan cara melumpuhkan operasi mereka.
Kesimpulan
Dengan adanya beberapa pendekatan baru, Avatar: Frontiers of Pandora bisa dibilang jawaban untuk para penggemar Far Cry yang mulai merasa bosan. Dunia fantasi baru yang sudah punya nama, ditambah dengan Pandora yang luas dan menakjubkan, semakin lengkap dengan sudut pandang Na’Vi yang menggunakan tokoh baru tetapi masih berusaha tersambung dengan cerita utama pada filmnya. Akting atau penokohan karakter yang lemah mungkin masih bisa dilewati dengan mempercepat percakapan dan langsung fokus pada penjelajahan.
PLATFORM: | PC, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Amazon Luna |
DEVELOPER: | Massive Entertainment |
PUBLISHER: | Ubisoft |
TANGGAL RILIS: | 7 Desember 2023 |
GENRE: | First Person Action-Adventure |
9
Avatar: Frontiers of Pandora
Plus
- Pandora sangat bikin penasaran
- Optimalisasi dunia Avatar
- Crafting dan Skill Tree menarik
- Misi sampingan lumayan
Minus
- Penokohan dan akting suara lemah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News