Oleh karena itu, review game saya beberapa kali terakhir adalah game strategi. Review game kali ini juga masuk dalam genre RTS. The Settlers: New Allies adalah game terbaru dari franchise lama dari Ubisoft, dan saya sendiri telah memainkannya sejak seri ke-3. Hingga saat ini, total terdapat delapan seri The Settlers tanpa cerita yang saling terhubung. Berikut kelebihan dan kekurangannya.
The Settlers: New Allies pada dasarnya punya model permainan yang berbeda dengan game RTS pada umumnya. Mengambil latar dunia fantasi Abad Pertengahan, pemain diajak untuk membangun peradaban, menjelajah wilayah yang penuh misteri, serta mempertahankan diri dari serangan musuh.
Dunia fantasi yang diambil menyediakan tiga macam faksi: Maru, Elari, dan Jorn, dengan kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Sebagai penggemar game strategi, dua mode utama yang saya mainkan adalah Campaign dan Skirmish.

Mode Campaign memiliki cerita perjuangan pemain bersama rekannya mencari wilayah yang bisa dihuni secara damai. Namun, pencarian ini berbelok dan membuat mereka melacak lebih jauh dunia yang penuh misteri dan berhubungan dengan leluhurnya.
Seiring dengan perkembangan cerita, pemain diajak untuk mengerjakan berbagai misi dalam setiap map yang menyediakan tingkat kesulitan cukup variatif. Menurut saya ini merupakan salah satu keunggulan The Settlers: New Allies.
Pada satu misi pemain bisa fokus menjelajah map tanpa perlu membangun wilayahnya secara kuat atau mencari sumber daya khusus. Pada misi lainnya mengharuskan kita untuk memperkuat pertahanan wilayah karena serangan musuh yang konstan.
Namun, membangun pertahanan tidak semua itu karena sumber daya yang tersedia sangat terbatas. Beberapa kali saya harus melakukan restart karena terpintas di pikiran untuk menggunakan ide yang lebih baik dan efisien. Di sisi lain, ide tersebut belum tentu efektif karena bisa saja musuh menjadi lebih kuat secara mendadak.

Untuk membangun wilayah, pemain harus memiliki engineer yang punya kemampuan memperluas wilayah sekaligus mengerjakan konstruksi bangunan. Material untuk bangunan ini akan disediakan otomatis oleh rakyat yang sedang menganggur.
Rakyat ini bisa direkrut untuk menjadi pekerja lain, seperti pasukan atau menjadi pekerja pada bangunan yang menghasilkan produk tertentu. Jumlah populasi akan mempengaruhi kecepatan distribusi material, ditambah jarak dari warehouse ke bangunan yang sedang dikerjakan. Setiap bangunan harus terhubung dengan jalan, sehingga kita juga harus cermat dalam membuat tata kelola wilayah.
Selama bermain, saya menemukan setidaknya ada tiga hal penting yang harus selalu dijalankan untuk menyelesaikan setiap misi. Pertama adalah menambah jumlah engineer demi mempercepat pembangunan sekaligus perluasan wilayah.

Kedua adalah membuka wilayah peta yang masih tertutup supaya bisa menemukan sumber daya lain dan mengamankannya secara cepat. Ketiga, merekrut pasukan yang cukup untuk mempertahankan wilayah dan menjalankan misi pada mode Campaign. Menjalankan tiga hal ini tidak selalu mulus ketika kita belum mengetahui pergerakan atau pola serangan musuh.
Konsep strategi yang ditawarkan The Settlers: New Allies terbilang unik dan artistik. Unik di sini mengacu pada gaya permainan yang memang sudah menjadi ciri khas, yaitu membangun jalan untuk akses dan memasang patok wilayah. Di sini, pemain jadi bisa berkreasi membangun kota dengan gaya yang artistik sesuai selera. Warehouse atau gudang sebagai pusat aktivitas karena menyimpan semua sumber daya, sehingga akses semua jalan harus terhubung dengannya.
Selain itu, The Settlers selalu mengajak pemain untuk memperluas wilayah sambil berani mengambil risiko diserang lawan karena jarak dari pusat kegiatan ke sumber daya lainnya terlalu jauh. Ini yang selalu membuat saya harus berhati-hati ketika bergerak menjelajah.
Menyoal grafisnya, The Settlers: New Allies menyajikan kualitas visual yang baik.

Desain karakter dan bangunan juga sangat unik dan ada unsur lucunya. Karakter dibuat seperti bantat atau mungil, tetapi punya perawakan orang dewasa. Saya menyukai momen membangun rumah secara dempet, yang akan menampilkan efek tambahan seperti atap atau jembatan penghubung. Hanya saja pada awal peluncuran, masih ada beberapa bug seperti detail objek yang berkedip selama permainan.
Saya beberapa kali melihat jalan atau road berkedip pada sisi pinggirnya, yang kemudian hilang setelah menggerakan peta ke lokasi lain. Selain itu, beberapa kali ada crash, dan seringkali terjadi saat mencoba Load Game.
Meskipun begitu, nuansa permainan dari aspek grafis masih bisa memberikan rasa kepuasan tersendiri berkat kualitas grafis yang mumpuni. Untuk pengembangannya, Ubisoft kali ini bekerja sama dalam mengoptimalisasi visual menggunakan kartu grafis Intel Arc. Bisa diasumsikan performa saat bermain menggunakan kartu grafis merek lain juga tetap memadai.

Kesimpulan
Membawa beberapa elemen klasik, The Settlers: New Allies bisa dibilang berhasil mencoba meramaikan pasar game RTS dengan gayanya sendiri. Ia punya keunggulan dari kualitas visual dan nama besar dari Ubisoft.
Namun, sebagian orang mungkin menganggapnya ia punya gameplay yang biasa saja. Hal ini dirasa wajar karena mungkin mekanisme permainan cenderung simpel. Ditambah tingkat kesulitan yang bisa jadi tidak terlalu tinggi, bahkan cenderung gampang. Di sisi lain, sebenarnya game ini tetap seru dan bisa menemani kamu menghabiskan waktu luang tanpa harus memikirkan hal kompleks seperti saat bermain game strategi lainnya.
PLATFORM: | PC, PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series S, Xbox Series X, Nintendo Switch |
DEVELOPER: | Ubisoft Blue Byte, Ubisoft Dusseldorf |
PUBLISHER: | Ubisoft |
TANGGAL RILIS: | 17 Februari 2023 |
GENRE: | Real-Time Strategy |
8.8
The Settlers: New Allies
Plus
- Tetap ada ciri khas The Settlers
- Mode Campaign lumayan menarik
- Tingkat kesulitan variatif
Minus
- Masih ada beberapa bug
- Cenderung terlalu simpel
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News