Tahapan Seleknas ini digelar untuk persiapan menuju Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas). Di tahap awal berisi pengumuman pelatih timnas esports serta atlet esports yang akan dipanggil untuk mengikuti seleksi.
Mereka terlebih dahulu akan mengikuti rangkaian tes psikologi dan kesehatan yang dijadwalkan dalam waktu dekat. Ketua Harian PB ESI, Bambang Sunarwibowo menegaskan bahwa prestasi esports Indonesia masih membangggakan.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dia berkaca dari deretan prestasi seperti perolehan dua emas, tiga perak, dan satu perunggu pada SEA Games ke-31 di Hanoi, Vietnam, tahun 2021 serta Juara Umum di Kejuaraan Dunia IESF ke-14 di Bali akhir tahun lalu.
“Kami mengemban tanggung jawab yang besar dari negara untuk menjadikan esports
sebagai salah satu pilar utama yang mampu menyokong prestasi olahraga Indonesia pada
SEA Games ke-32 Kamboja 2023 nanti,” kata Bambang.
“Sebuah amanat yang harus kami jawab dengan keseriusan dalam menyusun program yang strategis, dari persiapan hingga pada pelaksanaan kompetisinya nanti,” ujarnya.
Bambang menegaskan bahwa PB ESI melakukan seleksi yang ketat berdasarkan penilaian-penilaian serta analisis yang mendalam dan komprehensif terhadap nomor game yang diajukan untuk dapat berpartisipasi.
SEA Games ke-32 Kamboja akan mempertandingkan sembilan game. Namun, atas pertimbangan potensi kemenangan dan banyak hal, PB ESI memutuskan akan mengirimkan kontingen untuk enam nomor game.
Nomor game yang akan diikuti timnas esports Indonesia adalah Mobile Legends: Bang Bang Men, Mobile Legends: Bang Bang Women, PUBG Mobile Squad, PUBG Mobile Solo, Valorant, dan CrossFire.
Christian Surjadi, Wakil Ketua Badan Tim Nasional Esports SEA Games Kamboja 2023 sekaligus Kabid Pelatih dan Wasit PB ESI menuturkan bahwa jumlah atlet esports yang dipanggil untuk mengikuti Seleknas mungkin masih terus bertambah.
“Komitmen kami sangat jelas, bahwa tahap Seleknas adalah tahap dimana kami akan melakukan seleksi yang sebaik-baiknya, berdasarkan analisis yang sangat komprehensif dari pelatih dan tenaga profesional, mengandalkan sports science, dan mencermati dinamika,” tuturnya.
