Pemain profesional umumnya akan dibantu oleh sponsor melalui perlengkapan gaming, melakukan traveling, dan latihan. Namun, hal ini tidak dirasakan oleh Ghirlanda, pemain Tekken berumur 31 tahun. Ghirlanda tidak dibantu dengan keberadaan sponsor yang mendukungnya melakukan turnamen, bahkan perlengkapan gaming ia sediakan sendiri.
Joshua membagikan kisahnya melalui akun Facebook yang menuliskan bahwa ia hanya berlatih setiap malam selama 2 jam melalui Online Match. Hal itu dilakukan jika ia tidak lelah atau tertidur, jadi bisa diartikan bahwa hal ini tidak selalu dilakukan. Ia juga menuliskan bahwa ia tidak mempunyai sponsor yang membantunya untuk mewujudkan mimpinya tersebut.
Dalam turnamen tersebut, Joshua berada dalam satu grup dengan Jae-Min “Knee” Bae dari Korea, dan juara bertahan asal Jepang Yuta “Chikurin” Take. Kemudian, Joshua juga satu grup dengan juara EVO asal Pakistan Arslan “ Arslan Ash” Siddique. Bisa dikatakan bahwa Joshua terperangkap dalam grup neraka yang berisikan pemain kelas dunia.
Namun, ia merasa tidak gentar karena lawannya merupakan pro player yang berprestasi. Ia memberikan performa yang apik melawan Arslan. Ia berhasil memenangkan pertarungan tersebut dengan skor 2-0 tanpa balas. Pada pertandingan itu, Ghirlanda menggunakan Katarina dan ia harus menghadapi Kunimitsu yang digunakan oleh Arslan.
Fakta uniknya adalah Arslan Ash merupakan salah satu peserta yang difavoritkan akan mendominasi TWT2022. Namun, hal tersebut ternyata berbanding terbalik ketika ia bertemu dengan Ghirlanda yang hanya mempunyai waktu 2 jam berlatih setiap malam.
Ghirlanda mengatakan bahwa walaupun ia tidak mempunyai sponsor yang mendukung, tetapi ia mempunyai keluarga yang selalu mendukung perjalanannya dalam turnamen tersebut. Hal ini dikutip dari One Esports. Kisah dari Joshua “Ghirlanda” Bianchi wajib untuk diacungi jempol. (Christopher Louis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
