Apabila di tahun 2019 pelaksanaan The International DOTA 2 berlangsung di Shanghai, Tiongkok, kini turnamen game MOBA PC terpopuler ini bakal kembali ke Asia.
Akun Twitter @DOTA2 sempat membuat beberapa unggahan berisi foto dari karakter mini DOTA2 di lokasi yang menunjukan sebuah kawasan tropis dengan tema oriental, salah satunya juga diperlihatkan menu kuliner sate.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Akhirnya, tadi malam akun Twitter tersebut resmi merilis video singkat yang memperlihatkan daftar tim pemenang The International dalam sejarah perhelatan sekaligus pemandangan landmark Singapura. Mereka mengumumkan bahwa TI 11 akan berlangsung di Singapura pada bulan Oktober mendatang.
Tentu saja ini menjadi kabar baik penggemar DOTA 2 di Indonesia. Mereka berkesempatan untuk bisa menyaksikan langsung turnamen esports dengan hadiah terbesar tersebut, karena lokasi venue yang tidak jauh dibandingkan Amerika dan Eropa seperti beberapa tahun sebelumnya.
Saat ini prize pool atau hadiah total yang disediakan untuk The International 11 adalah USD1.600.000 atau kisaran Rp23,4 triliun namun angka ini masih bisa bertambah karena belum termasuk penggalangan dana dari penggemar dan gamer DOTA 2.
Hal menarik dari turnamen esports ini adalah nilai hadiah total akan terus bertambah hingga jelang laga utama. Nilai tersebut berasal dari donasi dan potongan dari setiap pembelian paket battle pass dari gamer.
Makanya laga DOTA 2 The International adalah salah satu event esports offline yang paling meriah pelaksanaannya. Tahun lalu tim bernama T1 mewakili Asia Tenggara, tepatnya Korea dan di sini terdapat dua pemain pro asal Indonesia yaitu Kenny ‘Xepher’ Deo dan Matthew ‘Whitemon’ Filemon.