Hasil temuan ini diamini oleh pakar pertumbuhan anak, Aman Pulungan. “Kalau interpretasinya dihitung betul, malah 166 persen anak yang terinfeksi covid-19 berisiko lebih terkena diabetes daripada anak yang tak terinfeksi,” ujarnya dalam tayangan Newsline di Metro TV, Rabu, 19 Januari 2022.
Menurutnya, fenomena ini menyerupai badai sitokin, di mana virus menyerang kelenjar pankreas. Pada kasus diabetes tipe 1, penyebabnya adalah autoimun yang dipicu oleh infeksi virus. Sedangkan, diabetes tipe 2 pada anak disebabkan oleh obesitas.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
“Makanya, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan komorbid covid-19 adalah obesitas. Untuk itu, seluruh anak yang obesitas, apalagi belum divaksin, tidak boleh mengikuti pembelajaran tatap muka,” kata Aman.
Aman meminta kepada seluruh orang tua untuk tidak menyepelekan paparan covid-19 pada anak. Jika terindikasi gejala-gejala diabetes seperti banyak makan dan minum, sering buang air kecil, berat badan menurun, serta terlihat lesu, maka segeralah periksakan kadar gula darah anak.
“Prediabetik itu juga bisa kita cegah, jangan sampai anak terkea diabetes karena virus korona. Cara mencegahnya ya jangan biarkan anak terlalu gemuk,” tambahnya. (Nurisma Rahmatika)
(SUR)