Dr. Eddy Karta, SpKK menjelaskan bahwa pemakaian facial wash sebaiknya disesuaikan dengan jenis dan kondisi kulit wajah yang dimiliki. Supaya, kandungan dalam facial wash tidak membahayakan atau merusak kulit wajah.
"Pastikan produk yang satu tidak kontra. Misalnya mengandung DHA, lalu yang lain pakai masker clay atau mengandung asam, itu akan semakin bikin kering dan iritasi," ujar dr. Eddy di The MAJ Senayan, Jakarta Pusat.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Ia memaparkan bahwa tugas utama kita ialah meneliti dengan seksama. Apakah produk facial wash yang hendak dibeli atau yang digunakan telah cocok atau sesuai untuk kondisi kulit wajah.
Setidaknya, membutuhkan waktu dengan beberapa kali pemakaian untuk mendapatkan hasil saat meneliti kulit wajah. Anda memang harus paham betul bagaimana sebenarnya kulit Anda.
"Ada PR (pekerjaan rumah atau tugas), harus diteliti satu sama lain. Supaya enggak ribet mikir-mikir, pilih satu merek saja (untuk rangkaian produk pembersihnya) karena biasanya kan sudah saling melengkapi," paparnya.
Sementara itu, bisa juga terjadi ketidakcocokan dibanding sebelumnya. Misalnya, dahulu kulit wajah Anda aman-aman saja memakai suatu produk, namun ternyata saat ini tidak cocok atau terjadi iritasi pada wajah.
Hal tersebut bisa disebabkan oleh pemilihan produk yang salah atau bisa juga karena cara menggunakannya yang tidak tepat dengan anjuran pemakaian. Beberapa di antaranya, menyebabkan kulit wajah terasa perih, terlalu kering, bahkan seperti terkikis, atau wajah kering tapi memiliki banyak komedo.
"Karena kulit atasnya kering. Semakin pakai produk yang bikin kulit atas kering, produksi minyak di bawah kulit akan stuck, enggak bisa berkembang. Ini karena penggunaan pembersih yang salah," tuturnya.
(TIN)