Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Seorang anak penumpang KA Serayu tujuan Purwokerto berada di dalam kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)
Seorang anak penumpang KA Serayu tujuan Purwokerto berada di dalam kereta di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. (Foto: ANTARA/Hafidz Mubarak)

Mudik Sarana Pendidikan Kehidupan Sosial Bagi Anak

Muhammad Syahrul Ramadhan • 31 Mei 2019 09:59
Jakarta: Ketua Lembaga Perlindungan Anak GENERASI Ena Nurjanah menilai mudik bisa menjadi sarana mengenalkan kehidupan sosial kepada anak. Momen berkumpul bersama keluarga besar di kampung halaman akan mempererat hubungan kekerabatan.
 
"Bisa saling belajar, berbagi empati terhadap sanak saudara," kata Ena, di Jakarta, Jumat 31 Mei 2019.
 
Kembali ke kampung halaman, kata Ena, akan menjadi momen istimewa bagi anak. Mereka akan belajar berinteraksi dengan lingkungan dan masyarakat dari segala usia.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Terlebih, suasana pedesaan umumnya menyajikan pemandangan yang tidak setiap hari dilihat anak-anak apalagi didapatkan dari sekolah. Pada kesempatan itu anak akan mendapatkan pengalaman nyata.
 
"Tinggal bagaimana peran dari semua pihak agar menjadikan mudik sebagai sarana pembelajaran yang menyejahterakan dan ramah bagi anak," kata dia.
 
Tetap dalam pengawasan
 
Sementara itu hal penting lain yang harus diperhatikan orang tua adalah pengawasan ketat baik pada saat perjalanan maupun ketika sampai di kampung halaman.
 
"Selama dalam perjalanan orang tua harus terus mengawasi anak. Membawa anak ke dunia luar perlu diimbangi dengan peningkatan kewaspadaaan," lanjut dia.
 
Perjalanan mudik yang panjang dan melelahkan harus dapat diantisipasi oleh orang tua. Terutama mencukupkan asupan makanan dan minuman selama dalam perjalanan.
 
Membatasi asupan nutrisi apalagi memaksakan anak untuk tetap berpuasa sepanjang perjalanan mudik tidak ia sarankan. Anak yang kelelahan cenderung mengalami penurunan cairan yang akibatnya akan mengurangi kenyamanan anak selama perjalanan.
 
Selain itu, orang tua juga perlu membatasi anak bermain gawai. Hal ini akan mengurangi minat anak untuk mengeksplorasi apa yang dialami di perjalanan.
 
"Akan lebih baik menyiapkan buku cerita, boneka, atau mainan lain yang mudah dibawa," pungkasnya.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif