Namun, tim medis mengatakan, penderita diabetes tetap bisa menikmati hidangan lezat bersama keluarga asalkan mereka mengetahui kiat cerdasnya.
"Setelah Ramadan, saya menemukan pasien diabetes dan kadar gula darah meningkat hampir 40 persen. Tetapi, puasa memberikan kesempatan besar untuk sehat jika pasien bisa menghindari makan berlebihan dan makan secara benar," kata Dr Yousuf Hassan, Konsultan Endokrinologi di Rumah Sakit Al Noor, Abu Dhabi seperti dilansir gulfnews.com, Rabu (30/7/2014).
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Dr Farhana Lootah, spesialis penyakit dalam di Imperial College London Diabetes Center menyarankan untuk mengisi setengah piring Anda dengan salad dan seperempat bagiannya diisi dengan daging tanpa lemak serta karbohidrat kompleks serta buah-buahan untuk memenuhi rasa manis.
Uni Emirat Arab memiliki prevalensi tinggi diabetes dengan 19 persen penderitanya berkisar antara 20-79 tahun. Sedangkan lebih dari 40 persen penderita diabetes berusia lebih dari 50 tahun. Kadar gula yang tidak terkontrol pada pasien selain dapat mengganggu puasa juga menyebabkan kenaikan berat badan.
"Untuk memastikan Anda tidak menyinggung siapapun saat bertandang ke rumah teman, lebih baik isi piring Anda dengan makanan berserat dan buah-buahan maupun sayur. Ini juga penting untuk menghindari salad yang terlalu berminyak maupun jus buah dengan kadar gula tinggi," kata Farhana.
Tip cerdas lain untuk mengatur pola makan adalah mengonsumsi susu rendah lemak selama makan seperti laban atau yoghurt, jenis makanan (minuman) ini membantu penyerapan lemak dan gula serta membantu Anda untuk kenyang lebih lama. (gulfnews.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (AHL)