Namun, jika penderita diabetes memiliki kadar gula yang tidak terkontrol sebaiknya tidak perlu memaksakan diri untuk tetap berpuasa. Pasalnya, jika tetap memaksa puasa maka justru bisa membahayakan penderitanya.
“Pada saat sakit, kita tidak diwajibkan untuk berpuasa. Keadaan sakit seperti maag atau gastritis berat atau diabetes dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol, biasanya dengan nilai pemeriksaan HbA1C lebih dari 8mmol memang tidak dianjurkan untuk berpuasa karena dapat memperberat sakitnya tersebut,” ujar pakar gizi Clinical Dietitian RSCM, Lora Sri Nofi kepada Metrotvnews.com, Jumat (11/7/2014)
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Namun, jika penderita diabetes memiliki kondisi yang lebih ringan dan masih mampu untuk melakukan puasa Ramadan, Lora menyarankan untuk agar penderita berbuka puasa dengan prosentase 10-15 persen kebutuhan total energi sehari yang selanjutnya diatur dalam komposisi makanan selama rentang waktu antara sahur dan berbuka.
“Komposisi makanan mengikuti pola dari sahur 30 persen. Buka awal sebelum shalat msghrib 10-15 persen, setelah shalat maghrib 40 persen, selingan setelah shalat tarawih 10-15 persen dari kebutuhan total energi sehari,” jelasnya.
Selain itu, menurut dokter yang bertugas di RSCM ini menyarankan untuk penderita diabetes meminum susu pada saat sahur. Sebab, susu menurutnya memiliki nilai indeks glikemik rendah yang memiliki efek menaikkan gula darah secara perlahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LOV)
