Sayangnya, terkadang memberikan hadiah sebagai motivasi agar anak mau berpuasa tak selamanya baik. Bisa jadi puasa hanya dijadikan oleh anak sebagai cara untuk mendapatkan hadiahnya saja, tanpa mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam puasa.
"Reward boleh saja, yang penting tidak boleh memberatkan orang tua dan tidak berlebihan," ujar Psikolog Anak Sani Budiantini, dalam Selamat Pagi Indonesia, Selasa 30 Mei 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Sani mengatakan umumnya sebelum memutuskan akan memberikan hadiah, tentu antara orang tua dan anak terjadi kesepakatan. Misalnya, jika mampu puasa hingga selesai akan mendapatkan apa.
Agar anak memahami secara benar makna puasa, kesepakatan yang dilakukan dengan anak harus jelas. Selain, orang tua juga harus menginformasikan bahwa puasa baik bagi kesehatan.
Tetapi, andaikata anak sudah tidak mampu berpuasa orang tua tidak boleh memaksakan. Memarahi bahkan memaksa anak untuk puasa hanya akan membuat mental anak jatuh.
Anak cukup diberikan semangat, jika hari ini belum bisa penuh melaksanakan puasa, bisa dicoba lagi esok hari.
"Jadi dari awal deal itu disampaikan secara jelas. Selain baik bagi kesehatan mama papa juga akan kasih bonus, itu yang bisa disepakati dengan anak," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)