"Pemudik sepeda motor tidak bisa direm angka pertumbuhannya. Ini adalah moda paling riskan dalam urusan keselamatan. Jadi yang mudik menggunakan motor harus tertib dalam berkendara dan tahu batas limit stamina," kata Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia Danang Parikesit dalam jumpa pers di Hotel Grand Sahid Jaya, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu, (16/7/2014).
Hal paling penting, kata Danang, adalah soal ketertiban dan kondisi fisik kendaraan. Sepeda motor idealnya hanya ditumpangi dua orang. Pemudik harus mengetahui hal itu. Kemudian mengenai limit stamina bagi pemudik motor berkisar 3-4 jam perjalanan. Setelah melakukan perjalanan konstan selama 4 jam, pemudik harus beristirahat untuk memulihkan stamina.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Dengan hitungan kasar perjalanan dari Jakarta mengarah ke timur dalam 4 jam, maka di Subang harus istirahat. Kemudian 4 jam berikutnya di Cirebon adalah titik istirahat kedua bila kondisi jalan lancar. Pemudik harus tahu limit stamina dan jangan memaksakan diri," papar Danang.
Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian barat adalah titik lelah pemudik. Karena itu, jelas Danang, harus ada posko-posko dalam skala besar dengan dukungan logistik dan tempat istirahat yang mencukupi bagi pemudik, khususnya yang menggunakan sepeda motor.
"Jadi daerah Indramayu, Cirebon, Tegal, Pemalang di utara dan Tasikmalaya, Cilacap di selatan harus jadi perhatian dalam pengamanan arus mudik," kata Danang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (DOR)