medcom.id, Dubai: Terlalu lama terpapar sinar matahari membuat tubuh rentan mengalami stres. Di Timur Tengah saja misalnya, yang paling rentan mengalami kelelahan dan stres akibat suhu tubuh yang terlalu tinggi adalah pekerja konstruksi. Mereka menghabiskan waktu berjam-jam di luar ruangan ketika suhu luar mencapai lebih dari 40 derajat Celsius.
 
Menurut data resmi, lebih dari 3.000 kasus penyakit yang berkaitan dengan panas tercatat di Abu Dhabi pada 2010. Namun, datangnya ramadan yang bertepatan dengan musim panas, pekerja konstruksi bukan satu-satunya pihak yang paling berisiko.
 
Otoritas kesehatan Dubai mengeluarkan beberapa panduan untuk mencegah penyakit akibat panas. Berikut ulasannya:
1. Cukupkan waktu tidur
 
Kurang tidur bukan hanya membuat orang merasa lemas, namun juga meningkatkan risiko stres akibat suhu panas. Menurut Pakar Kesehatan, penting memiliki waktu tidur yang cukup saat malam hari, terutama jika orang tersebut harus berpuasa di siang hari.
 
2. Jangan melewatkan sahur
 
"Melewatkan sahur dan kurang tidur merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami stres karena panas," kata ahli klinis, Maryam Rehma Al Shamsi. Menurutnya, makan sahur sebaiknya dilakukan selambat mungkin menjelang imsak untuk meminimalisasi kesulitan puasa.
 
3. Hindari kafein
 
Minuman mengandung kafein seperti kopi, teh, cola, maupun minuman bersoda lainnya patut dihindari terutama saat sahur. Karena kafein memiliki sifat diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi tubuh melalui urin.
 
4. Menjauhlah dari sinar matahari langsung
 
Meskipun penting mendapatkan vitamin D, namun paparan sinar matahari langsung saat ramadan harus diminimalisasi. "Pada siang hari, penting bagi orang untuk membatasi paparan sinar matahari dan bagi yang bekerja di bawah sinar matahari langsung disarankan untuk mengambil waktu istirahat," kata Al Shamsi.
 
5. Minum banyak cairan
 
Karena berpuasa tidak minum di siang hari, maka kita harus memastikan mendapatkan cairan yang cukup setelah berbuka puasa. "Minum banyak air antara iftar (buka puasa) dan sahur untuk memenuhi cairan tubuh," saran Muna Shammar,ahli gizi dan Kepala Pendidikan Kesehatan di Rumah Sakit Hatta, Dubai.
 
6. Lakukan diet seimbang
 
Pengaturan pola makan bisa disesuaikan dengan diet terdiri dari buah-buahan, sayuran, protein, susu, yoghurt, dan beberapa makanan asin disarankan. Menurut Shammar, makanan berminyak seperti kentang goreng atau ayam goreng patut dihindari.
 
7. Jangan makan terlalu banyak
 
Ketika tubuh kekurangan makanan saat berpuasa, tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan terlalu banyak saat berbuka. Sangat disarankan untuk berbuka dengan kurma, makanan manis, dan air agar pencernaan tidak kaget saat mencerna makanan setelah berpuasa. (Gulfnews)
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(TTD)