Kepala Hamad Medical Corporation (HMC) Klinik Berhenti Merokok Dr Ahmad Al Mulla mengatakan, dengan berpuasa maka perokok akan pantang merokok hingga waktu berbuka. Momen itu bisa membantu mereka untuk menuju pola hidup sehat.
"Ini memberikan kesempatan yang ideal bagi perokok untuk berhenti. Kegiatan Ramadan seperti kunjungan keluarga dan berdoa juga bisa menjadi fokus individu untuk saling membantu dalam berhenti merokok, "kata Mulla.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tak hanya momen saat berpuasa, saat melaksanakan salat tarawih pun bisa mengalihkan pikiran perokok untuk menghisap tembakau. Selain itu, dengan berolahraga dan banyak minum setelah berbuka serta menjaga diri dari perokok lain adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi hasrat merokok.
"Menghindari tempat seperti kafe shisa dan daerah lain yang dikunjungi perokok juga membantu untuk mencegah kembali menghisap rokok dan menghembuskan asap rokok yang merugikan lingkungan sekitar," bebernya.
Pasalnya, dia melanjutkan, ribuan kematian akibat penyakit paru-paru dan jantung disebabkan karena asap rokok. Dia menjelaskan, bahwa tar yang dihirup akan menyebabkan kanker, penyakit jantung, stroke, dan penyakit pernafasan.
"Kanker paru-paru secara langsung berhubungan dengan merokok karena adanya karbon monoksida dan tar yang merupakan penyebab utama berbagai jenis kanker. Asap rokok mengandung lebih dari 45 bahan kimia beracun yang dapat menyebabkan kanker, " jelas Al Mulla.
Dengan berhenti merokok yang dibarengi saat berpuasa, jelas akan membawa dampak kesehatan bagi tubuh. Terutama bagi penderita diabetes, karena terjadi peningkatakan kadar gula darah dan sirkulasi darah berangsur normal hingga meningkatkan penerimaan insulin, menurunkan kadar kolesterol, dan komplikasi. (Justhere)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (LDS)
