Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Ilustrasi. (Foto: Worldbulletin)
Ilustrasi. (Foto: Worldbulletin)

Mengintip Ramadan di Keluarga Muslim-Kristen Jemal Ahmed

Meilikhah • 10 Juni 2016 12:45
medcom.id, Ethiopia: Matahari sudah tenggelam di Addis Ababa, Ethiopia, tepatnya di rumah keluarga Jemal Ahmed dan istrinya Kedebech Aliyu, yang menandai puasa hari itu selesai. Duduk rapi di dekat kamar tidur si kembar Ismail dan Ishak yang masih berusia satu tahun.
 
Jemal, seorang muslim dan istrinya yang beragama Kristen ortodoks menjelaskan bagaimana mereka tetap hidup rukun meski berbeda keyakinan.
 
"Alhamdulillah, pernikahan kami bahagia. Kami setia pada keyakinan kami dan pernikahanlah yang membuat kami satu," kata Jemal, melansir Anadolu Agency, Jumat (10/6/2016).

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Jemal mengaku bersama Kedebech tetap menjalankan puasa dan beribadah selama Ramadan. "Saya juga menemaninya ke setiap acara keagamaan dan prapaskah," kata Jemal.
 
Perkawinan beda agama Jemal tercermin dari nama anak-anak mereka. Ismail dan Ishak adalah nama yang populer digunakan di agama Islam maupun Kristen. Namun Jemal mengaku kedua anaknya telah memeluk Islam atas kesepakatan berdua.
 
Tradisi di Ethiopia, anak-anak akan diajarkan agama sampai mereka menerimanya dengan sepenuh hati. Di Ethiopia, kata dia, merupakan rumah bagi salah satu komunitas Kristen tertua di dunia, sementara Muslim membentuk sekitar 34 persen dari jumlah populasi penduduk.
 
Sementara itu, menurut cendekiawan muslim Ahmed Abdurrahman, Ramadan di Ethiopia selalu ditandai dengan interaksi antara Muslim dan Kristen.
 
"Di sini tidak ada pemisahan. Kami hidup sebagai satu komunitas bersama sejak Islam tiba di Ethiopia. Komunitas Kristen bergabung bersama kami saat buka puasa, begitu pula saat mereka merayakan prapaskah," katanya.
 
Sepanjang Ramadan, komunitas Kristen memberikan kebebasan dan cuti bagi wanita Muslim untuk menjalankan ibadah. Meski tidak ada aturan tertulis, namun hal ini sudah menjadi bentuk toleransi yang didukung oleh seluruh anggota komunitas.
 
"Ini unik. Kita bisa berdoa dan beribadah dalam tradisi rasa cinta, saling menghormati, dan toleransi beragama." pungkas Abdurrahman.
 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(MEL)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif