Feby, 23, karyawan perusahaan gadai di wilayah Kalideres mengaku, sejak awal bulan puasa, presentase warga yang menggadaikan barangnya naik hingga 75 persen.
"Sejak awal bulan puasa banyak banget yang datang ke sini buat gadain barang-barangnya, ada kali sekitar 75 persen" ujar Feby.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Perusahaan gadai tempatnya bekerja menerima banyak barang untuk digadai seperti laptop, handphone, dan BPKB. Diakui Feby, masyarakat paling banyak menggadaikan ponselnya.
Meski, perusahaan gadai memberikan bunga yang lebih besar, namun, tak menurunkan minat masyarakat."Sebulan bunganya 10 persen, kalau bisa nebus dua minggu bunganya cuma lima persen," kata Feby.
Berbeda dengan pegadaian yang dapat mengatur kebijakan sistem bunga, Feby mengatakan, perusahaan gadainya tetap memberikan bunga tertinggi 15 - 20 persen tergantung jenis barang yang digadaikan.
Agus, 20, misalnya, tak khawatir dengan bunga besar. Dia mengaku pinjam di perusahaan gadai lebih mudah dan menerima dana lebih besar.
"Kalau di pegadaian biasa, ada batas jumlah uang yang bisa dipinjam, kalau di sini maksimal Rp5 juta makanya saya lebih milih di perusahaan gadai saja" kata Agus.
Belum lagi, kata dia, pinjam di pegadaian menahan surat berharga seperti KTP dan SIM. "Jadi kalau memang sudah enggak mampu ya sudah tinggalin saja barangnya, paling dijual ke Roxy atau makelar" tukas Agus.
(Hillary Pasulu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (REN)