Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Salah satu sudut Kota Seoul, Korea Selatan/Dompet Dhuafa
Salah satu sudut Kota Seoul, Korea Selatan/Dompet Dhuafa

Islam di Mata Warga Korea

Sobih AW Adnan • 02 Juni 2017 20:11
medcom.id, Seoul: "Mengapa seorang muslim harus berwudu, lalu salat? Mengapa harus berpuasa sebulan penuh?"
 
Min Soo Kim amat penasaran. Remaja yang tercatat sebagai mahasiswa Seoul National University (SNU), Korea Selatan ini ingin mengetahui lebih dalam mengenai Islam. Belum begitu lama juga, Kim memperlajari Islam dan bahasa Arab secara otodidak.
 
Pertanyaan Kim, disambut hangat Umar, seorang warga Korea Selatan bernama kecil Kim Woon Taeg. Pria yang sudah lama memeluk Islam itu mengatakan bahwa esensi dari Islam adalah menaati aturan yang sudah disyariatkan Allah SWT.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Orang-orang yang menjalankan syariat akan diridai-Nya. Dan orang-orang yang diridai-Nya akan dimasukkan ke dalam surga," ucap Taeg.
 
Alnofiandri Dinar, Da'i Ambassador Corps Dompet Dhuafa yang didelegasikan Hoegi Mosque and Islamic Cultural Centre, Seoul merasa tertarik terhadap cerita pencarian Kim.
 
"Saya menyarankan agar Min Soo Kim datang ke masjid ini untuk ikut ifthar (berbuka) bersama. Sekarang dia datang untuk melihat kita berbuka dan salat berjemaah," kata Alnofiandri dalam keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Jumat, 2 Juni 2017.
 
Islam di Mata Warga Korea
Suasana berbuka puasa bersama diHoegi Mosque and Islamic Cultural Centre, Seoul/Dompet Dhuafa
 
Sejak 2014, menurut Alnofriandri, Kim mencari kawan-kawan dianggap fasih berbahasa Arab di media sosial. Dia pun banyak berkomunikasi dengan akun dari Timur Tengah. Dari usahanya itu, satu persatu kosa kata dikuasai dan beberapa istilah mulai dipahaminya dengan baik.
 
Tapi, Kim masih merasa belum cukup. Ia pun mengikuti les bahasa Arab di salah satu lembaga pendidikan di Kota Seoul. Di sana, Min Soo Kim diubah sapa menjadi Rayyan. Nama Arab pemberian pembimbing Kim yang berasal dari Mesir.
 
Kepada Alnofiandri, Kim mengatakan kekagumannya terhadap Islam dan bahasa Arab. Di tengah komunitas muslim, ia merasakan kehangatan dan kebersamaan tanpa batas. Islam, di mata Kim, sebuah agama yang sama sekali tak mempersoalkan status dan latar belakang kesukuan.
 
"Kim berkata, kawan-kawan muslim pun terbuka dengan agama Islam yang mereka anut. Sehingga saya mempunyai kesempatan untuk mempelajari Islam secara terbuka pula," kata Alnofiandri.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif