Berita tentang informasi Ramadan 2024 terkini dan terlengkap

Kegiatan Ramadan di KBRI Beijing, Tiongkok/Dompet Dhuafa
Kegiatan Ramadan di KBRI Beijing, Tiongkok/Dompet Dhuafa

Pengalaman Puasa di Negeri China

07 Juni 2017 16:34
medcom.id, Beijing: Menjalani ibadah Ramadan di negeri orang mendapat kesan tersendiri. Ada saja hal yang unik dan berbeda dibanding saat melaksanakan puasa di Tanah Air. Termasuk di Tiongkok, dari waktu sahur hingga berbuka puasa, durasinya bisa mencapai 17 jam. Sekitar 5 Jam lebih lama dari Indonesia.
 
Delegasi tim safari dakwah Dompet Dhuafa Ahmad Zaini menceritakan pengalaman berpuasa di Negeri Tirai Bambu itu. Dengan menjalin kemitraan dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beijing, Ahmad Zaini berkesempatan mengemban amanat sebagai imam salat tarawih, penceramah keagamaan, serta pembimbing tadarus Alquran.
 
Ahmad Zaini menceritakan, suasana akrab dan kekeluargaan amat terbangun selama menjalankan tugas-tugas itu. Apalagi menu berbuka puasa dan sahur di Kantor KBRI masih mengutamakan masakan Indonesia, seperti sup sayur, ayam goreng, sambal terasi, ikan balado atau kerupuk udang yang bisa dinikmati bersama nasi putih hangat.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


Alhasil, soal masakan, kian terasa di negeri sendiri.
 
Pengalaman Puasa di Negeri China
Jemaah bersiap salat tarawih/Dompet Dhuafa
 
Salah satu pengalaman unik yang didapatkan di China, kata Zaini, kebanyakan arsitektur masjid di Tiongkok mirip dengan bangunan-bangunan kuil agama lain.
 
"Makanya orang di sini menyebutnya sebagi muslim temple," kata Zaini melalui keterangan tertulis yang diterima Metrotvnews.com, Rabu, 7 Juni 2017.
 
Yang terpenting, umat Islam di China bisa menjalankan ibadah dengan bebas dan leluasa. Ini, kata Zaini, amat berbeda dengan kesan yang digembar-gemborkan selama ini melalui kabar-kabar yang tidak bertanggung jawab.
 
"Hanya saja, memang tidak ditemukan tradisi azan yang digemakan secara terbuka," kata Zaini.
 
Zaini mengaku belum tuntas dan puas menelusuri hal-hal menarik lainnya selama bertugas di Tiongkok. Ada beberapa keinginan yang sebenarnya ditempuh dai ambasador ini. Salah satunya adalah mengunjungi Kota Ghuang Zhu, salah satu distrik dengan penduduk mayoritas Muslim di China.
 
"Sekalian ziarah ke makam Sayyidina Sa’ad ibn Abi Waqqash (salah satu sahabat Rasulullah SAW). Namun karena jaraknya lebih dari 300 kilo meter, maka keinginan ini belum terwujud," ujar dia.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(SBH)
LEAVE A COMMENT
LOADING
social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif