Di utara Skotlandia misalnya, siang hari bahkan sangat panjang hingga menimbulkan perdebatan kapan umat Muslim memulai dan harus mengakhiri puasa Ramadan setiap harinya.Sebenarnya ada waktu puasa lebih pendek di Inggris, tepatnya di daerah sekitar masjid London tengah yang terletak di distrik Whitechapel, di sisi lain Ibu Kota Inggris. Di Masjid itu, sebanyak 10 ribu jamaah datang setiap harinya selama Ramadan.
Dewan Kemakmuran Masjid di London tengah, Salman Farsi, mengatakan jamaah umumnya tak menyambut rekomendasi Usama Haswan, ulama setempat, yang menyarankan agar umat Muslim memulai puasa mengikuti waktu di Makkah.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Berpuasa selama 19 jam menurut mereka tak terlalu sulit. Mereka masih bisa menahan panas dan gangguan lainnya. Bahkan di tempat lain, seperti di Norwegia, kadang mereka mengikuti waktu berpuasa dari London karena matahari tak pernah terbenam," kata Salman.
Sementara itu di halaman luas masjid pusat di London, sekelompok pria tengah menyiapkan buka puasa. Mengatur nampan dan mengisinya dengan buah-buahan dan kurma.
Di Masjid Mahfil Ali di Harrow, Inggris, Mustafa, 59, merasa tenang dan santai meskipun harus berpuasa selama 19 jam lamanya. Selama berpuasa ia tetap menjalani aktifitas, berlatih bahkan bersenda gurau dengan rekan-rekannya agar puasa selama 19 jam itu tak terasa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)