Musim panas membuat puasa di belahan bumi bagian utara sangat lama. Namun, itu sangat menantang bagi ribuan Muslim yang tinggal di dekat lingkaran Arktik, di mana matahari tak pernah tergelincir.
Di Iqaluit, salah satu kota paling utara Kanada, senja baru hadir sekitar pukul 11.00 malam. Sementara pagi hari dimulai pada pukul 02.00 dini hari. Di St. Petersburg, siang hari lebih pendek satu jam, yakni 21 jam, sementara di Stockholm matahari terbenam pada pukul 01.00 dini hari kemudian fajar datang dua setengah jam setelahnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Tanag Arktik dimana mataharinya tak pernah tenggelam membuat umat Muslim tak memiliki banyak waktu untuk bersantap selama berbuka dan sahur.
General Manager and Chief Financial Officer dari Zubaidah Tallab Foundation, Hussain Guisti mengatakan, sekitar 600.000 Muslim tinggal di negara-negara Norkdik, bagian utara bumi. Sementara jumlah total Muslim di Kanada ada sekitar 1 juta jiwa. Beberapa orang memutuskan untuk mematuhi waktu berpuasa, mulai dari terbit hingga terbenamnya matahari dari kota terdekat.
Di Iqalut, warga mulai tidur selepas bekerja pada siang hari karena sempitnya waktu berbuka puasa. Komunitas Muslim lainnya punya solusi berbeda dengan mengikuti waktu berpuasa di Mekkah.
Seperti yang dilakukan Abdullah Muhammed, anggota masjid asal Sudan yang bermigrasi ke Kanada pada tahun 1991 itu mengatakan komunitasnya mengadopsi waktu berpuasa dengan Mekkah.
Para anggota masjid berpuasa dengan jumlah yang sama dan beribadah pada waktu yang sama dengan Mekkah. Secara umum, waktu berpuasa mereka hanya 13 jam jika merujuk pada waktu di Mekah. (Arab News)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)