Cendekiawan muslim Muhammad Quraish Shihab menilai, kesulitan saat ini terkadang hanya memahami satu kata dengan satu makna. Padahal, dalam sistem bahasa, satu kata bisa memiliki beberapa arti yang penggunaannya disesuaikan dengan konteks kalimat. Begitu pula dengan istilah kafir.
"Kata kafir itu maknanya banyak sekali. Bisa berarti mengingkari agama, mengingkari akidah Islam. Bisa juga berarti mereka yang tidak salat walaupun mengucap dua kalimat syahadat. Kafir juga bisa berarti munafik, kikir," ujar Quraish, dalam Mata Najwa bertajuk Cerita Dua Sahabat, Rabu 21 Juni 2017.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Menurut Quraish, kafir pada dasarnya berarti menutup. Mantan Menteri Agama ini mengatakan ada baiknya ketika membaca satu kata kafir dalam Alquran maka harus berhati-hati menafsirkannya.
Misalnya dalam ayat Alquran yang menyebut, 'janganlah seseorang mengangkat orang kafir sebagai seorang pemimpin.' Maka bukan berarti kafir itu ditujukan pada mereka yang tak beragama Islam. Bisa jadi yang dimaksud adalah mengaku muslim tetapi durhaka, maka jangan dekat atau bersahabat dengannya.
Istilah kafir pada dasarnya memiliki banyak makna. Sayangnya, secara umum orang memahami bahwa kafir adalah keluar dari Islam.
"Makanya datang larangan Nabi jangan mengkafirkan orang. Nabi melarang itu. Siapa yang mengkafirkan seseorang padahal orang itu tidak kafir maka tuduhannya kembali kepadanya. Dia dinilai Tuhan kafir," jelas Quraish.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)
