"Peningkatan pesanan sudah mulai terasa sejak dua bulan sebelum Ramadan. Saat ini produksi dalam sebulan bisa mencapai 1.000 keranjang lebih, saat hari biasa hanya beberapa ratus keranjang," ujar Suparno, melansir Antara, Sabtu (4/7/2015).
Menurut dia, pesanan tersebut datang dari berbagai kalangan dan wilayah. Mulai dari Surabaya, Jakarta, dan kota-kota di wilayah eks-Keresidenan Madiun.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Adapun untuk harga, ditetapkan bervariasi antara Rp5.000 per keranjang hingga Rp32.000 per set yang terdiri dari tiga keranjang tergantung pada model masing-masing keranjang. Suparno mengaku, keranjang-keranjang parsel tersebut ia buat dengan melibatkan sekitar 15 orang karyawannya. Mereka, kebanyakan merupakan warga desa setempat yang memiliki kemampuan menganyam bambu.
"Kerajinan membuat keranjang dari anyaman bambu ini sudah saya lakoni sejak tahun 1985. Setiap menjelang lebaran, pesanan selalu meningkat dan sudah dikirim hingga luar wilayah Magetan," kata Suparno.
Untuk pengiriman pesanan luar daerah Magetan, biasanya Suparno mengandalkan jasa pengiriman menggunakan kereta api. Namun ada juga sebagian yang diambil ke rumah dan langsung dipaketkan oleh petugas biro jasa pengiriman. Sedangkan bahan baku bambu ia peroleh dari wilayah Magetan sendiri. Sebab, wilayah Magetan cukup dikenal sebagai sentra kerajinan dan tanaman bambu.
Pihaknya memperkirakan, pemesan keranjang parsel dari anyaman bambu miliknya tersebut masih terus berlangsung hingga mendekati Lebaran mendatang. Hal ini menyusul tradisi masyarakat yang senang memberikan parsel kepada keluarga, teman, ataupun koleganya saat Lebaran tiba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News (MEL)